Dreev menang di langkah 31 dengan waktu tersisa yang ia miliki empat menit 19 detik, sementara Agusta kehabisan waktu yang ia miliki.
"Saya menjadi panik karena waktu sudah krisis sehingga konsentrasi sedikit terganggu," kata Agusta setelah pertandingan usai.
Tapi Dreev tidak meraih kemenangan tersebut dengan mudah dan dia mengaku harus mengambil keputusan yang beresiko.
"Mengalahkan Agusta bukan hal yang mudah, karena saya harus mengambil keputusan yang beresiko. Dia main bagus," kata Dreev yang baru pertama kali datang ke Indonesia itu.
Pecatur dengan elo-rating 2711 itu, tertinggi kedua dalam turnamen ini setelah Wang Yue (2716), mengaku harus mengorbankan satu perwiranya. Ia membuat benteng untuk mengubah situasi permainan.
"Kalau tidak begitu, situasi bisa berbalik menekan saya," katanya.
Dreev merupakan salah satu dari 33 pemain asing yang ikut dalam kejuaraan catur dan memperebutkan total hadiah senilai 55.500 dolar AS. Dia merupakan salah satu favorit juara di turnamen ini.
"Turnamen ini sangat menarik karena banyak master-master pecatur di dunia yang ikut," ujar Dreev yang mengaku sudah bermain catur sejak usia enam tahun.
Kejuaraan catur Indonesia Open diikuti 80 pecatur akan berlangsung sampai 19 Oktober menggunakan format pertandingan Sistem Swiss sembilan babak.
Beberapa pecatur yang datang dari 19 negara itu bergelar Grandmaster (GM) dan Grandmaster Wanita (GMW) yang meiliki elo rating antara 2300 sampai 2770, seperti GM Alexey Dreev dari Rusia (2711), GM Wesley So dari Filipina (2655), GMW Jana Krivec dari Slovenia (2304), GMW Regina Pokorna dari Slowakia (2359).
(T.SDP-06/I015)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011