Cikeas, Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pembicaraan dengan pimpinan partai politik, Kamis sore, menyimpulkan ada harapan agar reshuffle kabinet hanya dilakukan sekali hingga tiga tahun mendatang atau 2014.
"Ada kecenderungan setiap tahun ditekan untuk bongkar pasang kabinet, itu diluar kepatutan tanpa urgensi tidak perlu dipaksakan," kata Presiden dalam jumpa pers di kediamannya Puri Cikeas Bogor, Kamis sore.
"Saya ingin reshuffle ini yang hampir separuh jalan perjalanan kabinet Indonesia Bersatu II, kedepannya lebih solid dan stabil, tidak harus dilakukan reshuffle lagi di masa mendatang ini harapan saya dan pekerjaan rumah kita dengan harapan tiga tahun mendatang menteri menjalankan tugasnya seraya jaga integritas."
Kepala Negara mengatakan dengan hal tersebut dengan harapan pemerintahan dan programnya dapat bekerja secara berkesinambungan sehingga mencapai tujuan yang ditetapkan.
Komposisi
Dalam pembicaraan dengan pimpinan parpol, Presiden juga mengatakan ada sejumlah hal yang dibicarakan termasuk komposisi pasca reshuffle kabinet meskipun menteri berasal dari parpol namun memiliki kapabilitas dan integritas.
"Juga diharapkan kabinet yang sedang dilakukan penataan ini semacam kabinet kerja meski beberapa menteri berasal dari parpol tapi semua mengharapkan representasi dari parpol miliki kapabilitas dan rekam jejak yang baik sehingga rakyat memberikan trust bahwa menteri yang baru bisa emban tugas dengan baik," katanya.
Presiden menambahkan,"meski belum seperti zaken kabinet (kabinet ahli red), mestilah para menteri bertanggung jawab dan fokus pada pekerjaan dan bersedia bekerja keras, jangan jadi beban pemerintah dan beban presiden".
Hal lain yang dibicarakan, menurut Presiden adalah mengenai perlunya komunikasi yang baik antaranggota kabinet.
"Di dalam kabinet hubungan antarmenteri harus baik dan solid, tidak pas bila ada statemen jajaran kabinet antarsatu menteri dengan menteri lain bertolak belakang, bertengkar di depan publik, saya terima kasih koreksi ini," katanya.
Sementara mengenai anggaran dan juga hubungan antara legislatif dan eksekutif, dalam pertemuan itu dicapai kesepahaman pentingnya penggunaan anggaran yang lebih tepat serta hubungan kerja antara eksekutif dan legislatif lebih baik sehingga tidak ada momentum yang terbuang.
"Juga diangkat kebijakan penggunaan anggaran negara yang tepat dan baik, ini berpikir setelah reshuffle dilaksanakan. Tiga tahun mendatang situasi dunia tidak bersahabat, sasaran yang ingin dicapai juga tidak sedikit, APBN harus betul tepat sehingga diperlukan kebersamaan untuk bisa kerjasama bagi kepentingan rakyat agar kebijakan penganggaran tepat sasaran dan tepat waktu agar tidak hilang moemntum dan tidak hilang peluang," kata Presiden.
Mengenai pengumuman reshuffle kabinet, Presiden mengatakan akan terus bekerja selama beberapa hari dan kemudian mengumumkan pada masyarakat.
"Pekerjaan saya masih akan berlanjut satu, dua, tiga, empat hari mendatang tentu menyangkut komunikasi dan konsultasi dengan pimpinan parpol saya terutama bila ada menteri dari kabinet tetentu perlu pergantian," katanya.
Pertemuan pimpinan parpol koalisi dengan Presiden dimulai pukul 13.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 16.15 WIB.
Presiden didampingi oleh Wapres Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Mensesneg Sudi Silalahi.
Pimpinan parpol yang hadir yaitu Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Presiden PKS Luthfie Hassan.
(P008/A011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011