Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh menyatakan, hilal penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriah tidak terlihat di provinsi paling barat Indonesia itu.
"Dari pemantauan kami di Aceh hilal tidak terlihat karena visibilitas hilal belum memenuhi standar minimal imkan rukyat yaitu 3 derajat," kata Kepala Kanwil Kemenag Aceh Iqbal di Aceh Besar, Jumat.
Baca juga: Posisi hilal awal Ramadhan 1443 H masih di bawah kriteria MABIMS
Sementara itu, Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Alfirdaus Putra mengatakan, belum terlihat berdasarkan hasil pemantauan di Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Lhoknga Kabupaten Aceh Besar dan beberapa lokasi lain di sejumlah kabupaten/kota di Tanah Rencong.
Matahari terbenam pada pukul 18.46 WIB. Posisi matahari pada 274,71 derajat dari utara searah jarum jam.
Ia menjelaskan, berdasarkan pantauan di auditorium hilal Tgk Chiek Kuta Karang, ketinggian hilal 2,07 derajat di atas ufuk. Sementara untuk posisi hilal berada pada 272,44 derajat dari utara searah jarum jam dengan lama hilal 10 menit.
Baca juga: Kemenag pantau hilal di enam lokasi wilayah Aceh hari ini
Meski hilal tidak terlihat, kata Iqbal, Kemenag Aceh tetap melaporkan hasil tersebut kepada tim pemantauan hilal Kemenag RI di Jakarta, sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.
"Kemungkinan besar 1 Ramadhan jatuh pada 3 April 2022. Namun untuk penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriah tetap menunggu pengumuman dari Menteri Agama,” ujarnya.
Baca juga: Tim Observatorium Bosscha lakukan pengamatan hilal di Lembang
Terdapat enam lokasi pemantauan hilal di Aceh, di antaranya Observatorium Tgk Chik Kuta Karang Aceh Besar, Tugu 0 KM - Kota Sabang, Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas - Lhokseumawe.
Kemudian Pantai Lhokgeulumpang - Setia bakti Aceh Jaya, POB Suak Geudubang - Aceh Barat, dan wilayah Pantai Nancala - Teupah Barat, Kabupaten Simeulue.
Baca juga: UIN Walisongo Semarang terjunkan tim pantau hilal di empat lokasi
Baca juga: Mengapa penentuan awal Ramadhan bisa berbeda?
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022