efeknya akan menyebar dari obligasi dan pasar ekuitas, ke mata uang dan pasar lainnya"
Tokyo (ANTARA News) - Risiko jangka pendek dalam perekonomian Asia akan meningkat tajam akibat krisis utang Eropa dan melambatnya ekonomi AS sehingga pengambil kebijakan di kawasan ini harus bersiap dengan pembalikan arah ekonomi yang sangat cepat, demikian Dana Moneter Internasional, Kamis.
IMF juga memperingatkan risiko arus modal keluar dari Asia di mana para investor negara-negara maju akan berbalik arah dari posisi yang selama ini mereka bangun di pasar Asia sejak 2009.
"Penarikan tiba-tiba dari posisi ini bisa memicu hilangnya kepercayaan, dan efeknya akan menyebar dari obligasi dan pasar ekuitas, ke mata uang dan pasar lainnya," demikian IMF dalam outlook ekonomi kawasannya untuk Asia dan Pasifik, seperti dikutip Reuters.
"Arus jual di pasar keuangan Asia pada Agustus dan September 2011 menggarisbawahi adanya perluasan guncangan keuangan kawasan euro (Eropa), dan perlambatan baru ekonomi Amerika Serikat dapat merusakkan makroekonomi dan muncratan finansial ke Asia," kata IMF.
IMF menambahkan, ekonomi Asia menghadapi risiko pembalikan, sementara arus kredit ke Asia akan mengering jika bank-bank Eropa dan AS memotong jalur kredit di Asia karena menderita rugi di dalam Eropa dan AS.
IMF mewanti-wanti para pemimpin Asia dengan berkata, "Mereka mesti mengawal risiko, dan juga perlu menekan dampak merugikan dari keadaan likuditas longgar yang berlangsung lama, terhadap inflasi."
IMF juga menyarankan Asia untuk menaikkan suku bunga dan memperlentur tingkat mata uang.
Bulan lalu IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2012 untuk Asia menjadi lebih rendah dari rata-rata dunia, sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia juga dipangkas. (*)
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011