Pemain berusia 32 tahun itu, yang kini dinyatakan bersih, berbicara tentang perjuangannya mengatasi kebiasaan minum alkohol dan obat terlarang selama beberapa tahun dalam karirnya, seperti disiarkan dalam wawancara dengan Radio BBC Manchester.
"Saya amat ketagihan, tidak hanya alkohol tapi juga kokain dan obat-obatan lainnya," katanya.
"Kokain itu membuat saya minum lebih banyak. Terkadang saya merasakan mabuk itu sampai dua atau tiga hari," katanya.
Whitley, yang memenangi 20 laga internasional (cap) bersama negaranya Irlandia Utara, dipulangkan dari timnya pada 2005 setelah ketahuan minum bersama rekan setimnya Phil Mulryne menjelang pertandingan lawan Inggris dan Azerbaijan.
Tapi setelah pindah dari Sunderland ke Cardiff pada 2005 baru lah Whitney mulai menenggak obat-obatan terlarang Klas A.
"Saya masih ingat suatu saat Dave Jones (pelatih Cardiff ketika itu) mengatakan `Jeff, jangan datang lagi, tapi kami tetap membayar kamu (karena ia minum alkohol)," katanya.
"Saya tidak pernah minum obat kecuali alkohol dan rokok ketika saya sedang main. Ketika Dave Jones mengatakan pada saya `Saya tidak pernah menggunakan kokain, saya rasa saya pun tidak, tapi kemudian saya menggunakannya dan saya merasa saya sudah salah`," katanya.
"Saya ketika itu santai saja. Saya bisa main game di komputer, makan...semuanya tidak ada masalah. Tapi ketiga seseorang sudah kecanduan, pasti akan timbul masalah," katanya.
"Ketika kita sudah menenggak barang terlarang Kelas A, maka masalah akan timbul," katanya.
Ketika ia masih kecil, keluarganya pindah ke Wrexham dari Zambia. Ita bermain di Wrexham Youth League sebelum masuk Manchester City sebagai pemain percobaan.
Ia melakukan debutnya di City pada 1996 dan tampil 126 kali di Maine Road, sebelum akhirnya meninggalkan klub itu karena kurang bersinar.
Whitley, yang juga pernah bergabung dengan Wrexham, Notts County, Stoke, Woodley Sports dan Northwich selama 13 tahun karirnya di lapangan, menjalani pemeriksaan perawatan di Sporting Chance Clinic dan sekarang dinyatakan sudah bersih.
(ANT)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
