Optimis jika kebutuhan kacang koro bisa luas untuk mengganti tepung terigu dari kacang kedelai, kami optimis kebun ini bisa luas lagiKota Bogor (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki optimistis kacang koro dapat menjadi pengganti kacang kedelai sebagai bahan dasar tempe, tahu, dan terigu, dalam beberapa tahun ke depan.
MenkopUKM Teten Masduki, saat menghadiri rangkaian Hari Kesatuan Gerak (HGK) ke-50 Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bogor di Bubulak Tepi Sawah, Jumat, mengatakan pemerintah telah mendorong penanaman 100 hektare kacang koro dan akan dikembangkan menjadi 400 hektare di Sumedang sebagai proyek percontohan.
"Optimis jika kebutuhan kacang koro bisa luas untuk mengganti tepung terigu dari kacang kedelai, kami optimis kebun ini bisa luas lagi," kata Teten Masduki.
Si tengah harga kedelai yang terus naik, kata dia, menurut temuan kacang koro bahkan bisa diolah menjadi tepung yang menggantikan 100 persen tepung terigu jika dikombinasikan dengan tepung singkong.
Baca juga: Teten: Kacang koro dapat jadi pengganti kedelai hingga 60 persen
Teten Masduki menyebut dengan peluang itu, perluasan kebun kacang koro akan strategis mengingat 95 persen impor kacang kedelai, 60 persen di antaranya digunakan untuk kebutuhan produksi olahan tempe.
Menurutnya, semua itu bisa terwujud, jika dalam hilirisasi atau olahan makanan berbahan dasar kacang koro, seperti tepung, susu, tempe, kacang koro bisa semakin diminati dan diperluas ke masyarakat.
Saat ini kebutuhan kacang di Indonesia mencapai 2,7 juta ton per tahun. Dalam upaya memenuhi ketersediaan, Kemenkop UKM siap mensubstitusi dengan kacang koro.
"Saya senang sekali hari ini, di Kota Bogor yang diinisiasi oleh Wali Kota, ternyata kacang koro bisa diolah dalam berbagai macam variasi makanan," ungkap Teten Masduki.
Ia menyampaikan pemilihan kacang koro sebagai pengganti kacang kedelai juga dipengaruhi oleh kemudahan tanam. Kacang koro dapat ditanam di berbagai kondisi tanah.
Baca juga: Teten: Kacang koro pedang dapat menjadi alternatif pengganti kedelai
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022