Jakarta (ANTARA News) - Di tengah santernya isu penggantian Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ari H Soemarno, muncul kabar bahwa Wakil Direktur perusahaan minyak dan gas itu Iin Arifin Takhyan juga akan diganti.
"Yang dicarikan (pengganti) dirut ya.., tetapi pilihannya bisa satu yaitu Dirut saja, atau Dirut dan Wadirut," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Rabu.
Sofyan menjelaskan, perombakan hanya untuk posisi Dirut atau Wadirut saja, setelah itu dalam beberapa waktu kemudian akan dilakukan peremajaan jajaran direksi.
"Karena ini 'tahun politik' dan terkait juga dengan masalah distribusi minyak maka yang lain (direksi lainnya) tetap saja dulu (dipertahankan)," kata Sofyan.
Namun ia tidak merinci lebih lanjut alasan kemungkinan mencopot Wadirut Pertamina.
Ia hanya menjelaskan, pihaknya sedang menunggu bakal calon Dirut Pertamina yang diajukan Dewan Komisaris Pertamina yang diketuai Komisaris Utama Jenderal (Purn) Polisi Sutanto untuk selanjutnya dilakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).
Namun Sutanto yang ditemui setelah menghadap Menneg Sofyan Djalil, tidak bersedia memberi komentar terkait nama-nama bakal calon yang diajukan kepada pemerintah.
Sutanto justru balik bertanya kepada wartawan, "Memang ada pergantian," kata siapa ada pergantian", ujarnya.
Soal jumlah nama bakal calon yang diajukan Dewan Komisaris, Sutanto mengatakan sebaiknya ditanyakan kepada Menneg BUMN.
Demikian juga soal kemungkinan Wadirut juga diganti, Sutanto hanya tertawa. "Ya.. mungkin. Saya malah tidka tahu itu," katanya.
Menurut Sofyan Djalil, Kementerian BUMN selaku kuasa wakil pemegang saham pemerintah di Pertamina akan melakukan "fit and proper test".
"Belum masuk (nama bakal calon). Kalau sudah ada baru diuji," katanya.
Ia memastikan, pr oses fit dan proper test akan dilakukan secepatnya dengan anggota penilai Menneg BUMN, Menteri ESDM, Menteri Keuangan, dan Komisaris Utama Pertamina.
"Bulan ini (Januari) tinggal tiga hari lagi, lagi pula uji kelayakan dan kepatutan paling cuma sehari," ujarnya.
Informasi berkembang, tiga nama calon kuat menggantikan Ari Soemarno yaitu Kuntoro Mangkusubroto mantan Mentamben dan Ketua Badan Pelaksana Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD.
Erry Riyana Hardjapamekas mantan Dirut PT Timah dan mantan Wakil Ketua Komisi KPK, dan Waluyo, Direktur SDM dan Kepatuhan Pertamina yang juga mantan Direktur Pencegahan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009