Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Saleh mendorong perusahaan-perusahaan untuk melakukan eksplorasi minyak dan gas selain melakukan eksploitasi guna meningkatkan produksi minyak dan gas.
"Saat ini eksplorasi kurang. Eksploitasi banyak," kata Darwin saat diskusi "Transformasi Menuju Ketahanan Energi Nasional Untuk Kemakmuran Rakyat", yang diadakan Divisi Pusat dan Pengembangan Strategi dan Kajian DPP Partai Demokrat di Jakarta, Rabu.
Darwin mengatakan kegiatan eksplorasi adalah upaya untuk mencari lahan-lahan minyak baru sementara itu eksploitasi mengambil hasil dari ladang yang ada.
Oleh sebab itu, kata Darwin, kegiatan eksplorasi memang lebih memakan biaya dan beresiko. Untuk itu, lanjutnya, maka perusahaan yang melakukan kegiatan tersebut harus merasa nyaman, apalagi jika mereka diundang untuk melakukan kegiatan tersebut.
Ia mengharapkan dengan adanya kegiatan eksplorasi tersebut maka dapat membantu meningkatkan produksi minyak Indonesia atau mengurangi tingkat laju pengurangan produksi minyak.
Sementara itu Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya mengatakan pengelolaan sektor hulu migas tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Dalam satu dekade terakhir, cadangan terbukti mengalami penurunan rata-rata 1,7 persen per tahun mulai tahun 1999 hingga 2009.
Sedangkan tingkat produksi pada periode yang sama mengalami penurunan 1,41 juta barel perhari menjadi 945 ribu barel per hari atau menurun rata-rata 3,3 persen per tahun.
Ia mengatakan permasalahan dalam pengelolaan energi nasional antara lain adalah pertumbuhan konsumsi minyak bumi yang tidak dapat diimbangi secara proporsional oleh peningkatan pasokan dari produksi dalam negeri. Hal itu menyebabkan semakin tingginya impor minyak mentah dan BBM di masa mendatang sehingga dapat membahayakan ketahanan nasional di masa mendatang.
Untuk mendorong ketahanan energi nasional, katanya, Komisi VII DPR antara lain sudah meminta pemerintah agar memberikan prioritas bagi Pertamina dan perusahaan swasta nasional untuk penawaran blok-blok migas, termasuk untuk pengelolaan blok-blok miga yang sudah habis masa kontraknya serta mendorong adanya "participating interest" dalam penawaran blok-blok baru.
(T.U002/B012)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011