Ini bagus sebagai upaya pemimpin untuk dekat dengan rakyat, langsung mengetahui persoalan yang ada
Banyuwangi (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengapresiasi Program Bupati Ngantor di Desa atau Bunga Desa yang dilakukan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani karena efektif untuk mendekatkan diri dengan rakyat sekaligus menyelesaikan permasalahan di tingkat desa.
"Ini bagus sebagai upaya pemimpin untuk dekat dengan rakyat, langsung mengetahui persoalan yang ada. 'Belanja' masalah dan langsung menyelesaikannya," kata Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi saat kunjungan kerja dan mengikuti Lrogram Bunga Desa di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Kamis.
Baca juga: Kemendes PDTT gandeng ITS untuk berdayakan desa tertinggal
Budi berharap dengan segala inovasi kebijakan yang dilakukan Pemkab Banyuwangi akan dapat menjadikan daerah itu semakin maju.
"Capaian yang diperoleh Banyuwangi dengan segala inovasinya ini menjadi yang tertinggi, baik di Jawa Timur maupun nasional. Ini bisa menjadi inspirasi untuk desa-desa lainnya di Indonesia," tuturnya.
Bupati Ipuk Fiestiandani mengemukakan bahwa Program Bunga Desa juga sebagai upaya gotong royong pemkab bersama pemerintahan desa untuk jemput bola layanan dan mencari solusi atas masalah yang ada di desa.
Baca juga: Menko PMK: Pembangunan daerah tertinggal harus terintegrasi
Dalam program Bunga Desa terdapat sejumlah agenda, satu di antaranya meninjau program-program yang bersentuhan dengan masyarakat secara langsung.
"Tadi, kami mengunjungi balita yang mengalami stunting. Kami melakukan sejumlah intervensi untuk perbaikan gizi. Selain itu, kami juga meninjau program bedah rumah dan program rantang kasih yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi. Kami ingin tahu secara langsung bagaimana program tersebut berjalan di masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Kemendes PDTT optimistis entaskan 32 daerah tertinggal hingga 2024
Ipuk menjelaskan sejumlah program yang berkaitan dengan pendidikan dan dipusatkan di SMP Santo Aloysius serta SDN 2 Jajag. Program ini antara lain pelayanan OPSI untuk operator sekolah, bimbingan pengelolaan perpustakaan sekolah, parenting digital, sampai sosialisasi kebencanaan untuk pelajar.
"Ada juga laboratorium kewirausahaan yang diajarkan sejak dini kepada anak-anak pelajar. Ada pula pembinaan dokter cilik untuk pegiat UKS," katanya.
Baca juga: Kemendes PDTT gandeng Kementerian Investasi kembangkan BUMDes
Pengembangan kewirausahaan warga juga tidak luput dari pantauan selama kegiatan Bunga Desa. Seperti halnya meninjau sentra UMKM, pelatihan kewirausahaan dan belanja di warung makan setempat.
"Di kantor desa juga kami siapkan layanan perizinan untuk UMKM sehingga mereka tak lagi perlu jauh-jauh lagi ke kota untuk mengurusnya," tuturnya.
Sejumlah pelayanan yang ada di kabupaten juga dilaksanakan di desa, mulai dari layanan administrasi kependudukan, perizinan, ruang rindu untuk konseling masalah perempuan, hingga pembinaan kepada calon pengantin.
Baca juga: Mendes PDTT berharap kawasan transmigrasi jadi pusat ekonomi baru
Pewarta: Novi H/Didik Kusbiantoro
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022