Kami masih mendalami khususnya adalah motif dari penembakan yang dilakukan terhadap kereta api.

Jakarta (ANTARA) - Penyidik Polda Metro Jaya saat ini tengah menyelidiki kasus penembakan menggunakan senapan angin terhadap KRL relasi Tanah Abang-Rangkasbitung yang sedang melintas di Stasiun Kebayoran pada Rabu (30/3) sekitar pukul 19.20 WIB.

"Kami masih mendalami khususnya adalah motif daripada penembakan yang dilakukan terhadap kereta api yang sedang bergerak ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, di Jakarta, Kamis.

Zulpan mengatakan pihak kepolisian sudah mengetahui lokasi penembakan tersebut, dan tengah melakukan olah TKP serta memeriksa sejumlah saksi terkait kejadian tersebut.

Selain itu, pihak kepolisian juga sudah mengamankan proyektil peluru senapan angin tersebut untuk diperiksa oleh tim Laboratorium Forensik Polri.

"Saat ini penyidik sudah mendapatkan proyektil dan sedang kami teliti. Kami juga sudah mengetahui lokasi penembakan itu kurang lebih 200 meter sebelum Stasiun Kebayoran, dan saat ini kami masih mengembangkan kepada pelaku penembakannya," ujarnya.

Lebih lanjut Zulpan memastikan tidak ada korban dalam insiden tersebut, dan pihak kepolisian juga belum menerima laporan mengenai adanya korban.

"Perlu saya sampaikan juga bahwa ini tidak ada korban jiwa, hanya kacanya sebagian retak dan juga ada bolong bekas tembakan," katanya pula.

Zulpan pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum dan perbuatan yang tidak dibenarkan secara hukum.

Dia pun memastikan pihak kepolisian akan mengusut tuntas kasus tersebut demi keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas.

"Kami akan melakukan penyelidikan yang saat ini sedang berlangsung. Kami harapkan juga nanti kita bisa ketahui siapa yang melakukan penembakan tersebut dan juga motifnya nanti kami akan sampaikan apabila pelakunya sudah kami amankan," katanya pula.
Baca juga: Terdakwa "unlawful killing" ingatkan rekannya hati-hati saat insiden
Baca juga: Terdakwa "unlawful killing" mengaku baku tembak FPI pengalaman pertama

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022