Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) telah menggunakan belanja modal (capital expenditure/capex) di atas 50 persen setara Rp1,12 triliun dari anggaran tahun ini senilai 250 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp2,24 triliun.
"Capexnya lebih untuk pengadaan pesawat sehingga sudah terpakai di atas 50 persen," ujar Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Elisa Lumbantoruan, di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan, sekira 125 juta hingga130 juta dolar AS digunakan untuk menambah jumlah pesawat Garuda dan Citilink, serta sisanya dipakai untuk keperluan lain, diantaranya untuk membiayai pengembangan sumber daya manusia (SDM), pengadaan simulator, dan pre delivery payment (PDP) pesawat.
Tahun ini, Garuda berencana menambah sembilan pesawat Boeing 737-800 Next Generation dan dua Airbus A330-200, selain untuk Citilink masih dilakukan tender untuk pengadaan pesawat Airbus A320-200.
"Hingga 2012-2013 akan ada 15 hingga 20 penambahan pesawat Airbus hingga pesawat dari luar negeri," ujarnya.
Berkaitan dengan kinerja Garuda Indonesia pada kuartal III-2011, ia optimistis mengantongi pendapatan jauh lebih tinggi karena tertolong oleh trafik yang tinggi pada triwulan ini.
Garuda Indonesia berhasil meningkatkan perolehan laba bersih (comprehensive income) menjadi Rp202,60 miliar hingga Agustus 2011, naik 452 persen dibandingkan realisasi periode yang sama 2010 yang sebesar Rp36,70 miliar.
"Peningkatan laba bersih Garuda ini ditopang oleh naiknya pendapatan yang diperoleh perseroan," katanya.
Tercatat sebanyak 10,88 juta penumpang berhasil diterbangkan perseroan, naik 38,05% dibandingkan realisasi Januari-Agustus 2010 yang mencapai 7,88 juta penumpang.
(T.KR-SSB)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011