Kendari (ANTARA News) - Teknologi baru penyulingan nilam menjadi minyak nilam untuk bahan utama parfum menjadi perhatian serius Wakil Presiden Boediona ketika meninjau Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG) XIII di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu.
Wakil Presiden bersama Ibu Herawati Boediono yang didampingi Mendagri Gamawan Fauzi, Menristek Suharna Surapranata serta Gubernur Sultra Nur Alam pun sempat berbincang dengan peserta pameran terkait penyulingan nilam itu.
Teknologi penyulingan minyak nilam menjadi sebuah bahan utama campuran parfum merupakan salah satu dari puluhan peserta pameran dari Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tnggara.
Wapres Boediono mengharapkan kepada peserta sekaligus petani yang telah membudidayakan tanaman nilam di daerah ini untuk mengembangkan lebih banyak karena prospek cukup bagus dimasa sekarang maupun masa datang.
"Nilai jual minyak nilam cukup berprospek sehingga bila dikembangkan lebih banyak maka akan memberi nilai tambah petani maupun terhadap pendapatan dan kesejahteraan keluarga," katanya.
Sufah Kuduku, seorang guru dan pembina sekelompok siswa SMK Negeri I Baula Kolaka yang membuat mesin penyulingan nilam itu, mengatakan bahwa hasil teknologi yang dibuat para siswa di sekolahnya tersebut masih bersifat sederhana.
Keterbatasan yang membuat mesin itu belum bisa diproduksi dalam jumlah banyak menyebabkan banyak warga Kolaka yang masih menjual nilam dalam bentuk gelondongan kering dan belum diolah menjadi minyak.
"Petani nilam di Kolaka masih menjual dalam bentuk gelondongan kering dengan harga antara Rp7.000-Rp8.000 per kilogram. Kalau sudah diproses dan menghasilkan dalam bentuk minyak, maka hragnay bisa mencapai antara Rp800 ribu hingga Rp1 juta per kilogram," katanya.
Beberapa stand pameran yang juga tidak kalah menariknya mengundang perhatian Wapres bersama rombongan lainnya yakni pembuatan industri minuman Markisa dari Provinsi Sulawesi Selatan, pembuatan produk sari buah dari Jawa Timur.
Begitu pula dengan provinsi paling ujung Sumatera yakni Aceh, menampilkan beberapa produk teknologi seperti, mesin penganyak beras, alat pres paving blok, dapur garam hemat energi dan mesin pengolah buah melinjo.
Kegiatan TTG yang direncanakan berlangsung selama empat hari (12-16 Oktober 2011) itu, Sulawesi Tenggara sebagai tuan rumah menempatan Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan sebagai tujuan bagi peserta untuk melihat secara dekat hasil-hasil teknologi yang ada di Sultra.
(A056)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011