Mekah (ANTARA News) - Sebanyak 6.345 calon jamaah haji Indonesia telah masuk ke Mekah, Arab Saudi, dan jumlah tersebut akan terus berdatangan sejalan dengan makin mendekatnya puncak musim haji.
"Sejak kedatangan pertama jamaah Indonesia ke Mekah Selasa dini hari kemarin, sampai sekarang jumlah yang datang ke sini terus meningkat setiap harinya," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekah Arsyad Hidayat di Mekah, Rabu.
Jamaah yang sudah datang ke Mekah antara lain berasal dari kelompok terbang (kloter) Solo, Batam, Jakarta, Padang, Surabaya, dan Makassar.
Calon jamaah haji Indonesia pertama yang masuk kota Mekah berasal dari Provinsi Jambi embarkasi Batam, pada Selasa (11/10) sekitar pukul 01.50 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 05.50 WIB.
Para jamaah calon haji Indonesia usai tiba di Mekah langsung melakukan Umroh di Masjid Haram, dengan melakukan Tawaf dan Sai menggunakan pakaian ihram.
Arsyad mengingatkan kepada para jamaah untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan cara istirahat cukup, makan dan minum cukup serta jangan terlalu memaksakan beribadah sehingga mengabaikan kondisi tubuhnya.
"Saya harapkan jamaah jangan terlalu memaksakan diri untuk terus ibadah di Masjid Haram. Penting untuk menjaga stamina agar nanti saat puncak haji badan dalam kondisi sehat," katanya.
Taati aturan
Jamaah calon haji Indonesia diharapkan bisa berlaku terpuji ketika beribadah di Masjidil Haram dengan mematuhi larangan yang banyak dipasang baik di pelataran maupun di dalam masjid.
ANTARA melaporkan salah satu himbauan yang unik terlihat berupa sebuah teks tulis dari papan iklan terbuka yang dipasang di tepi jalan masuk yang menuju Gate I King Fahd Masjid Haram.
Pesan itu tertulis dalam teks yang merah menyala. Ditulis dalam dua bahasa, yakni Inggris dan Arab berisi antara lain, pastikan dahulu keberangkatan jamaah ke Masjidil Haram, pemondokan dalam keadan aman.
Seluruh peralatan listrik sudah di matikan, termasuk kompor gas pun diminta dipastikan sudah dimatialkan.
Selain itu, dalam papan pengumuman elekronik juga ada anjuran mengenai cara bersikap ketika berada dalam Masjidil Haram.
Hal itu antara lain jangan bersenda gurau, duduk dilorong dan di tempat tangga, tak mau mengalah dengan memberikan tampat terlebih dahulu kepada jamaah yang sakit atau cacat.
Selain itu jangan memotret di dalam masjid atau tempat tawaf. Bila sampai ketahuan Asykar (penjaga keaman masjid) tak akan segan-segan menahan kamera yang dimiliki jamaah.
Mendekati puncak haji, pengamanan masuk ke Masjidil Haram makin ketat dan secara acak petugas keamanan akan menggeledah tas yang dibawa jamaah dan apabila ditemukan kamera maka, si penjaga akan minta kepada jamaah untuk tidak memotret di dalam masid.
Beberapa rekan jurnalis Indonesia sempat ada yang digeledah tasnya dan ketahuan membawa kamera foto dan video, tapi setelah ada komitmen antara Asykar dan si wartawan, maka wartawan bisa melanjutkan perjalanan.
(ANT)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011