Shanghai (ANTARA) - Kota pusat ekonomi China, Shanghai, pada Selasa (29/3) mengumumkan 21 kebijakan untuk membantu perusahaan-perusahaan yang terdampak COVID-19 keluar dari masa-masa sulit pandemi.

Estimasi awal menunjukkan bahwa kebijakan terkait pajak saja dapat mengurangi beban industri dan perusahaan terkait di Shanghai sekitar 140 miliar yuan (sekitar Rp317,19 triliun) pada 2022.

"Pengumuman kebijakan-kebijakan tersebut bertujuan untuk sepenuhnya menerapkan berbagai kebijakan China yang relevan untuk membantu perusahaan yang terdampak pandemi," kata Ruan Qing, wakil direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Kota Shanghai.

"Kebijakan-kebijakan itu juga bertujuan memberikan dukungan yang lebih kuat bagi mereka yang terdampak lonjakan terbaru virus di Shanghai," ia menambahkan.

Kebijakan terkait pemangkasan pajak menargetkan bisnis yang mengalami kekurangan dana operasional.

"Tahun lalu, lebih dari 3.000 perusahaan di Shanghai menikmati pemangkasan pajak, dan jumlah itu diperkirakan akan mencapai 250.000 tahun ini," kata Pang Wei, wakil kepala Layanan Pajak Kota Shanghai.

Berkat kebijakan itu, usaha mikro dan kecil serta usaha mandiri di semua sektor dapat terbebas dari sebagian biaya sewa mereka pada 2022.

Dalam memberikan dukungan, prioritas diberikan kepada sektor retail, jasa boga, dan industri lainnya yang terdampak parah oleh lonjakan virus.

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022