Jakarta (ANTARA News) - Koalisi Aksi Buruh PT. Freeport Indonesia meminta Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Timor Pradopo, mencopot Kepala kepolisian Daerah Papua, Irjen Bikman L Tobing, dan Kepala Kepolisian Resort Timika, Ajun Komisaris Besar Denny Edward Siregar.
Alasannya karena telah menyalahgunakan kekuasaan sebagai aparat penegak hukum dengan menembak pelaku unjuk rasa pekerja PT Freeport Indonesia di Papua, pada Senin (10/11).
"Saya punya bukti, baik video dan foto polisi ikut terlibat aksi penembakan kemarin," kata Juru Bicara Koalisi Aksi Buruh PT Freeport Indonesia, Dorus Wakum, setelah mengikuti mediasi dengan divisi hubungan masyarakat Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia, di Jakarta, pada Selasa (11/10).
Sebelumnya, Petrus Ayamseba yang berusia 36 tahun, seorang karyawan PT Pangansari, salah satu kontraktor katering karyawan PT.Freeport tewas tertembus timah panas dalam aksi unjuk rasa di Terminal Gorong-gorong, Timika, Papua pada Senin (10/11).
Wakum juga meminta Kapolri untuk menggantikan posisi Kapolda dan Kapolres baru dengan perwira polisi kelahiran Papua karena lebih mengetahui kondisi, psikologi dan lingkungan Papua.
"Kapolda dan Kapolres sekarang tidak tahu hukum adat Papua, itu masalahnya," katanya setelah menggelar aksi demonstrasi di Mabes Polri.
Sementara itu, Khamid Istakhori, Koordinator Konfederasi Serikat Nasional (KSN) yang turut menggelar aksi demonstrasi mengkritisi tindakan brutal aparat kepolisian yang menyerah pengunjuk rasa dan lebih berpihak kepada PT. Freeport Indonesia.
"Kejadian ini semakin mempertegas polisi hanya memberikan perlindungan dan memastikan kenyamanan para pemilik modal di Indonesia," katanya. (ANT)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011