Yogyakarta (ANTARA News) - Presiden Slovakia, Ivan Gasparovic, melakukan kunjungan kerja di Kota Yogyakarta, salah satunya mengunjungi pabrik pembuatan cerutu Perusahaan Dagang (PD) Taru Martani yang berada di Kecamatan Gondokusuman, Selasa.
"Tidak ada pembicaraan bisnis dalam kunjungan ini. Beliau hanya ingin mengetahui pabrik pembuatan cerutu secara dekat sekaligus mengetahui sejarahnya," kata Direktur Utama PD Taru Martani, Abdul Nasir, usai menerima kunjungan Presiden Slovakia, Ivan Gasparovic.
Di pabrik pembuatan cerutu yang sebagian besar produknya diekspor tersebut, Gasparovic didampingi sejumlah delegasi dari negara di Eropa tengah tersebut meninjau pabrik sekaligus mencoba cerutu produksi Taru Martani yang selama ini dijual dengan merk Ramayana.
Abdul Nasir mengatakan, Presiden Slovakia cukup mengagumi cerutu buatan Taru Martani dengan mengatakan, bahwa cerutu yang dicobanya tersebut sebenarnya memiliki kualifikasi yang baik untuk diterima pasar di Eropa, seperti Slovakia.
"Namun, Bapak Presiden Slovakia mengatakan, bahwa negaranya sangat kecil. Sehingga pasarnya pun sempit. Karenanya, beliau belum bisa membantu banyak dalam memasarkan produk Taru Martani," katanya.
Nasir menambahkan, selama ini, produk cerutu dari Taru Martani biasanya diekspor ke sejumlah negara di Timur Tengah, Amerika Serikat (AS), Belanda, dan untuk memenuhi permintaan dalam negeri.
"Tetapi, akhir-akhir ini ada gerakan global untuk antimerokok, atau mengurangi konsumsi rokok. Bagaimanapun juga, tekanan tersebut berpengaruh pada distribusi produk kami," katanya.
Presiden Gasparovic, menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk meninjau pabrik cerutu yang setiap tahun mampu memproduksi sekitar 2,5 juta batang cerutu itu.
Sebelumnya, rombongan dari Slovakia juag melakukan kunjungan ke salah satu produsen perak di Kotagede yaitu HS Silver.
Selain mengunjungi Kota Yogyakarta, Presiden Gasparovic juga berencana melakukan kunjungan ke Kabupaten Sleman pada Rabu (12/110) untuk melihat dari dekat dampak erupsi Gunung Merapi yang terjadi tahun lalu, serta kondisi masyarakat pascabencana.
Kunjungan kemudian diakhiri dengan lawatan ke Candi Borobudur yang berada di Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
Sebelumnya, di Jakarta, Pemerintah Slovakia dan Indonesia menyepakati kerja sama bilateral yang mencakup delapan bidang, dengan nilai 1,2 miliar dolar AS atau Rp10,8 triliun.
Delapan bidang tersebut meliputi sektor pangan dan pertanian, pengembangan energi terbarukan, perdagangan dan investasi, pembiayaan ekspor dan impor, media massa dan penyiaran, pendidikan, pariwisata serta pembangunan infrastruktur dan manufaktur.
(U.E013/H008)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011