Konser yang tayang pada 29 Maret di ITV untuk membantu Disasters Emergency Committee dari Ukraina Humanitarian Appeal. Setelah mendengar pengumuman konser, Anggota band Antytila yang saat ini sedang menghadapi Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, mengirim pesan video kepada Ed Sheeran lewat Facebook meminta agar bisa ikut tampil dalam konser secara terpisah.
Sheeran merespon dengan mengatakan kepada band, “Saya baru menonton video mu pagi ini, terima kasih karena telah mengirimkannya. Pertama saya hanya ingin mengatakan kepada warga Ukraina, saya mencintai kalian, saya mendukung kalian dan saya sangat bangga untuk bisa bermain di acara penggalangan dana pekan depan.”
Kendati demikian, Antytila mendapat kabar tidak bisa tampil, penyelenggara menjelaskan bahwa acara itu tidak boleh terasosiasi dengan militer.
“Karena kami membawa senjata dan ke pelindung kepala, kami adalah tentara, dan konser ini bukan cuma untuk tentara tapi untuk membantu masyarakat sipil,” kata penyanyi Taras Topolya dalam video yang diunggah di media sosial.
Mereka menerima keputusan dari konsep tersebut, “Kami adalah musisi, pelindung kepala dan pelindung tubuh adalah sesuatu yang temporer, tapi kami memahami jawaban tersebut dan kami menerimanya.”
Dia mengatakan, “Yang paling utama adalah masyarakat di Inggris harus mendukung Ukraina.”
Band tersebut dibentuk pada 2007 dan telah merilis enam album studio serta manggung di negara mereka. Mereka berencana menggelar tur di stadion pada musim panas ini sebelum perang terjadi.
“Ada banyak pesan sosial dalam musik kami,” kata Taras Topolia kepada NME. “
“Kami bukan cuma menghibur, kami untuk ingin mengatakan sesuatu yang penting lewat musik kami. Kami ingin menunjukkan kepada orang orang tentang harapan dan mengatakan bahwa semuanya akan baik baik saja, meskipun sekarang terasa sulit.
Ketiganya sekarang sedang ikut berperang di garis depan, dua diantaranya bekerja sebagai relawan sipil yang membantu masyarakat di ibukota untuk mencari pasokan medis dan kebersihan. Saat diwawancara, Topolia mengatakan ia dan rekannya sedang khawatir atas serangan kimia dari tentara Rusia.
Band tersebut merasa gembira karena musisi seperti Ed Sheeran bisa membantu menyebarkan informasi “bahwa kami kuat, tapi para pengungsi Ukraina membutuhkan bantuan. Kami memutuskan untuk merekam video itu untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa kami dari Kyiv, kami kuat, kami tidak dikalahkan. “
Mereka menuturkan, istri dan anak mereka sudah tidak berada di Kyiv, tetapi Ukraina bagian barat, Inggris dan AS, jadi penting untuk mereka untuk memahami bahwa masyarakat Eropa dan barat mendukung mereka.
Dia mengaku band tersebut sedih karena tidak bisa tampil di konser tapi mereka menerima dan menghargai keputusan dari penyelenggara.
“Kami tidak punya hak untuk memaksa mereka, bagi kami lebih penting untuk berjuang di Ukraina dan melawan penjajah Rusia. Itulah mengapa kami memakai pelindung kepala dan memegang senjata. Kami terpaksa melakukan ini. Rusia membuat kami tak bisa punya pilihan lain, demi nilai-nilai Eropa dan untuk masa depan Ukraina.”
Penyelenggara untuk acara ini mengeluarkan pernyataan mengenai alasan band tersebut tidak mendapatkan tempat dalam konser.
“Di level personal, kami tentu saja memahami mengapa mereka gagah berani berjuang untuk negara mereka, tapi untuk konser spesifik ini, kami tidak mungkin bisa menghadirkan mereka, karena kami hanya bisa fokus kepada situasi kemanusiaan, bukan politik atau konflik militer.”
Penyelenggara acara mengatakan mereka telah mengirimkan terima kasih yang tulus kepada band karena menawarkan diri jadi bagian konser.
Baca juga: Ye berencana adakan pertunjukan di Rusia dan bertemu Presiden Putin
Baca juga: Anggun terima penghargaan di penghargaan musik Rusia
Baca juga: Spotify ekspansi ke Rusia dan 12 negara lainnya
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022