Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antarbank Selasa sore menguat setelah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) turun 25 bps menjadi 6,50 persen.

Rupiah ditransaksikan pada posisi 8.885 per dolar AS, atau naik 60 poin dibanding posisi sebelumnya 8.945.

"Sebagian pelaku pasar uang menanggapi positif penurunan BI rate maka rupiah menguat, namun ada juga pelaku pasar yang menanggapi biasa saja," kata analis valas Harvest International Future Tony Mariano.

Meski BI rate turun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan bergerak dengan kecenderungan melemah meski terbatas.

BI masih akan tetap menjaga kestabilan nilai tukar mata uang dalam negeri karena masih kuatnya sentimen negatif eksternal.

"Sentimen kuat masih dari eksternal, namun turunnya BI rate sedikit membantu terhadap penguatan rupiah," kata dia.

Ia memperkirakan, pada pekan ini diproyeksikan pergerakkan rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp8.850 hingga Rp9.050.

Analis pasar uang Monex Investindo Futures Johanes Ginting menambahkan, meski BI rate turun, mata uang masih berada dalam kecenderungan melemah.

"Pasar sedikit terkejut atas turunnya BI rate, namun tidak menimbulkan kepanikan dalam pasar mata uang," kata dia.

Ia mengatakan, reaksi pasar terhadap pemangkasan bunga tidak terlalu besar terkait minat resiko global yang meningkat pekan ini.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa (11/10) tercatat mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS menjadi Rp8.940 dibanding pada hari sebelumnya Rp8.955.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011