Jakarta, 10/10 (ANTARA) - Mata uang rupiah terhadap dolar AS Selasa pagi bergerak menguat meski masih dalam kisaran yang terbatas setelah mengalami koreksi pada awal pekan kemarin.

Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarBank di Jakarta Selasa pagi bergerak menguat ke posisi Rp8.885 atau naik 65 poin dibanding posisi sebelumnya Rp8.945.

Analis valas David Sumual di Jakarta, Selasa mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bergerak menguat menjelang pengumuman acuan suku bunga Bank Indonesia (BI Rate).

"Ekspektasi sejumlah kalangan, BI rate akan tetap ditahan pada level 6,75 persen karena kondisi global yang masih belum stabil. Jika diturunkan akan sangat berisiko," kata dia.

Ia menambahkan, penanggulangan krisis utang di Eropa menjadi titik cerah dan menunmbuhkan kepercayaan bagi pelaku pasar untuk kembali aktif.

Ia mengatakan, positifnya pasar saham global termasuk indeks harga saham gabungan (IHSG) juga memicu penguatan mata uang lokal pagi ini.

"Apresiasi rupiah terhadap dollar AS diprediksi masih berlanjut meski dalam kisaran terbatas. Jerman dan Perancis juga akan membantu untuk merekapitalisasi perbankan Eropa," kata dia.

Analis pasar uang Monex Investindo Futures, Johanes Ginting menambahkan, mata uang rupiah cenderung bergerak "sideways" dengan kecenderungan menguat setelah mengalami koreksi.

"Beberapa investor asing terlihat melakukan penjualan dollar AS di pasar pagi ini dan masuk ke dalam negeri," kata dia.

Ia menambahkan, sementara Bank Indonesia, bulan lalu mengeluarkan dana senilai 10 miliar dolar AS untuk membantu rupiah menguat terhadap dolar AS agar bergerak stabil.

"Namun, sentimen eksternal masih kuat, pelaku pasar cenderung masih mengawasi perkembangan Eropa. Meski demikian kabar penanggulangan krisis Yunani memberi apresiasi pada rupiah terhadap dolar AS," kata dia.(ZMF)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011