"Bapak seharusnya berangkat dengan Kloter 16 pada Jumat (8/10) pagi, tapi tiba-tiba tekanan darahnya naik dan akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Haji," kata istri almarhum, Hj Mas`udah, Selasa pagi.
Awalnya, pengasuh Pesantren Ash-Shiddiqi Putri (Asri) Jember itu mandi pada Jumat (8/10) dinihari menjelang keberangkatan ke Tanah Suci.
Namun, badannya tiba-tiba kedinginan dan lemas hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit, sedangkan rombongan Kloter 16 pun berangkat ke Bandara Juanda Surabaya.
"Di rumah sakit, Bapak mengalami pendarahan di otak bagian belakang hingga koma sampai meninggal dunia pada Senin (10/10) sekitar pukul 22.00 WIB," katanya.
Setelah itu, almarhum dibawa pulang ke Jember, namun rencananya almarhum dimakamkan di Kediri dengan pemberangkatan dari Jember pada Selasa (11/10) sekitar pukul 08.00 WIB.
Sebelumnya, Kepala Humas PPIH Embarkasi Surabaya H Fatchul Arief mengatakan, hingga Senin (10/10) tercatat lima calon haji Jawa Timur batal berangkat karena berbagai penyebab dan sembilan calon haji lainnya tertunda berangkat karena sakit.
(E011)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011