Peshawar, Pakistan (ANTARA News) - Gerilyawan Taliban membunuh seorang prajurit Pakistan dan mencederai dua lain dalam serangan lintas-batas terakhir di wilayah baratlaut negara itu, kata sejumlah pejabat keamanan, Senin.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu malam ketika sekelompok militan yang bersenjatakan peluncur roket menyerang pasukan patroli Korps Perbatasan paramiliter di distrik Dir Hulu di perbatasan dengan Afghanistan, lapor AFP.
"Satu prajurit tewas dan dua orang terluka dalam serangan itu," kata seorang pejabat Pakistan yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada AFP. "Pasukan kami membalas dan memukul balik serangan itu. Empat militan tewas selama tembak-menembak."
Seorang pejabat lain di Peshawar mengatakan, sekitar selusin militan Taliban mengambil bagian dalam serangan itu.
Pejabat itu menuduh serangan tersebut dilakukan oleh militan Taliban yang melarikan diri ke Afghanistan setelah ofensif militer Pakistan di Lembah Swat, Pakistan baratlaut, dan daerah-daerah berdekatan pada 2009.
Serangan itu merupakan yang terakhir dalam rangkaian insiden lintas-batas yang telah menimbulkan ketegangan antara Afghanistan dan Pakistan, ketika perang Afghanistan terus merenggut korban dalam jumlah tinggi setelah 10 tahun.
Pada 27 Agustus, gerilyawan membunuh 25 prajurit Pakistan di distrik Chitral dalam serangan lintas batas serupa yang dituduhkan pada Taliban yang berpangkalan di provinsi-provinsi Kunar dan Nuristan, Afghanistan.
Daerah perbatasan antara kedua negara itu dianggap sebagai tempat sangat berbahaya dan sarang militan yang melancarkan serangan-serangan baik ke Afghanistan maupun Pakistan.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaida melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaida dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan lebih dari 20 serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al-Qaida Osama bin Laden dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei.
Penyerbuan AS terhadap tempat Osama itu telah membuat malu dan marah militer Pakistan dan menambah ketegangan antara kedua negara tersebut.
Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.
Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.
AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 670 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu. Pada 2009, 45 serangan semacam itu menewaskan 420 orang, menurut hitungan AFP. (M014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011