"Lima calon haji yang batal berangkat itu tercatat tiga orang karena hamil dan dua orang sakit yang tidak mungkin sembuh dalam waktu 40 hari atau selama proses pemberangkatan," kata Kepala Humas PPIH Embarkasi Surabaya H Fatchul Arief di Surabaya, Senin.
Ia menjelaskan tiga calon haji yang hamil itu antara lain berasal dari Kloter 1 (Bangkalan), 2 (Bangkalan/Surabaya), dan 11 (Jember), sedangkan dua calon haji yang sakit parah itu berasal dari Kloter 1 (Bangkalan) dan 16 (Jember/Kediri/ Surabaya).
Informasi lain mencatat calon haji dari Kloter 16 yang batal berangkat adalah KH Syawqi Abd Halim Shidiq dari Pesantren As-Shidiq Putri (Asri), Talangsari, Jember, yang sesaat menjelang berangkat pada Jumat (7/10) dini hari mengalami koma akibat stroke dan harus dirawat di Rumah Sakit Haji (RSH) Surabaya.
"Untuk sembilan calon haji yang tertunda berangkat karena sakit masih ada kesempatan untuk berangkat ke Tanah Suci bila sembuh sebelum proses pemberangkatan berakhir pada 30 Oktober mendatang," katanya.
Tentang barang bawaan calon haji yang disita karena terlarang, Fatchul Arief yang juga Kepala Humas Kanwil Kemenag Jatim menjelaskan petugas menemukan 115 botol minyak goreng dan dua jerigen minyak goreng.
"Kami juga menemukan 84 slop rokok dan 39 bungkus rokok (tiga slop), enam botol madu, empat botol saos, sejumlah benda tajam, dan satu kompor minyak tanah.
Yang jelas, rokok hanya diperbolehkan untuk dibawa sebanyak dua slop atau 200 batang, sedangkan madu boleh untuk ukuran kecil. Kalau lebih dari itu ya akan disita," katanya.
Menurut dia, ada 10 jenis barang yang terlarang yakni senjata tajam, perhiasan dan uang tunai, minyak atau korek api, kompor atau tabung gas, bahan peledak atau senjata api, cairan korosif dan beracun, air zamzam, cairan dalam botol, benda bermagnit, dan barang berbau menyengat seperti durian atau rokok.
"Barang-barang temuan itu akan dilelang dan dijual, lalu hasilnya akan disumbangkan kepada kelompok fakir miskin dan yatim piatu. Kalau 2010, kami musnahkan, tapi kini disumbangkan kepada yang membutuhkan," katanya.
Ia menambahkan barang bawaan yang disita itu berasal dari calon haji dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Gresik, Sumenep, Bondowoso, Jember, dan Kota Surabaya.
(E011/M027)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011