Singapura (ANTARA) - Pengekspor minyak utama dunia, Arab Saudi diperkirakan akan menaikkan harga minyak mentah ke Asia pada Mei ke level tertinggi baru, mengikuti kenaikan kuat harga acuan Timur Tengah setelah sanksi Barat terhadap Rusia mengganggu pasokan global, kata para pedagang.
Harga jual resmi (OSP) untuk minyak mentah unggulan Arab Light pada Mei bisa naik rata-rata 5 dolar AS per barel hingga mencapai hampir 10 dolar AS per barel di atas harga Oman/Dubai, kelas premium tertinggi yang pernah ada, survei Reuters terhadap tujuh sumber penyulingan menunjukkan.
Premi minyak mentah spot Timur Tengah untuk kargo pemuatan Mei mencapai rekor bulan ini setelah pembeli menghindari minyak dari Rusia, pengekspor minyak mentah dan produk minyak utama dunia, karena takut Eropa dan AS atas konflik Ukraina.
Margin penyulingan untuk sulingan menengah juga mencapai tertinggi sepanjang masa bulan ini, karena Rusia memangkas produksi penyulingan dan ekspor minyak diesel.
Namun, premi spot telah berkurang setengahnya dari puncaknya selama seminggu terakhir dalam perdagangan yang lesu, mendorong beberapa pembeli menyerukan kenaikan yang lebih kecil pada harga minyak Saudi.
"Keseimbangan pasokan-permintaan fisik tidak begitu kuat," kata seorang responden, menambahkan bahwa premi spot untuk kelas seperti Murban telah turun drastis.
Saudi Aramco juga dapat mengurangi kenaikan harga untuk kelas (grade) menengah dan berat Saudi karena minyak mentah Ural Rusia masih menuju ke India, kata responden lain.
Penyulingan negara bagian India dan Nayara Energy telah membeli beberapa juta barel minyak mentah Ural bulan ini, ditarik oleh harga rendah.
"Kami merekomendasikan OSP yang lebih rendah karena jika tidak (grade Saudi) akan terlalu mahal pada siklus berikutnya," kata responden ketiga. OSP minyak mentah Saudi, biasanya dirilis sekitar tanggal lima setiap bulan, menetapkan tren untuk harga Iran, Irak, dan Kuwait, yang mempengaruhi sekitar 9 juta barel per hari (bph) minyak mentah yang menuju Asia.
Raksasa minyak negara Saudi Aramco menetapkan harga minyak mentahnya berdasarkan rekomendasi dari pelanggan dan setelah menghitung perubahan nilai minyaknya selama sebulan terakhir, berdasarkan hasil dan harga produk.
Terkait masalah kebijakan, pejabat Saudi Aramco tidak mengomentari OSP bulanan kerajaan.
Baca juga: Harga minyak berbalik naik di tengah pasokan ketat dan prospek sanksi
Baca juga: Harga minyak jatuh dipicu pembicaraan damai Rusia-Ukraina
Baca juga: Minyak naik karena pasokan ketat meski ada pembicaraan damai Ukraina
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022