Manila (ANTARA News) - Pemerintah Filipina mengatakan pada Minggu bahwa pernyataan yang dibuat oleh Duta Besar AS Harry Thomas mengenai dugaan sejumlah wisatawan seks datang ke Filipina, yang kemudian dia tarik kembali, tidak melukai hubungan lama AS-Filipina.
"Jelas tidak," kata juru bicara kepresidenan Edwin Lacierda ketika ditanya apakah pernyataan Thomas dengan cara apapun akan menghambat hubungan antara Filipina dan Amerika Serikat.
Lacierda mengatakan, Filipina "pada kenyataannya berterima kasih kepada duta besar untuk pernyataan jujurnya, pernyataan penyesalan dan permintaan maaf ketika ia mengetahui bahwa ia tidak bisa mendukung pernyataannya."
"Dia segera meminta maaf kepada Menteri (Luar Negeri) Albert del Rosario dan Menteri (Kehakiman) Leila de Lima.
"Ini tidak akan menjadi halangan bagi hubungan kita antara Filipina dan Amerika Serikat, "kata Lacierda.
Dia mengatakan, permintaan maaf Thomas - dikirim melalui pesan teks ke del Rosario yang berada di Hanoi, Vietnam, untuk kunjungan resmi - " adalah cukup dan merupakan pengakuan kesalahan bagi mereka."
Thomas mengatakan dalam satu forum publik di Manila, bahwa berdasarkan laporan Departemen Kehakiman Filipina, 40 persen wisatawan laki-laki datang ke Filipina untuk mendukung perdagangan seks, yang telah dibantah keras oleh de Lima.
De Lima sebelumnya menulis kepada Thomas untuk meminta dia memberikan dasar bagi pernyataannya, sebuah langkah yang didukung oleh istana kepresidenan Malacanang.
Malacanang sebelumnya mengatakan bahwa pernyataan seperti itu, jika dibiarkan, tidak dikoreksi atau tidak terbukti, bisa merusak citra Filipina secara keseluruhan sebagai tujuan wisata sehat keluarga.
(ANT)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011