Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah merencanakan pengaturan bahan bakar minyak bersubsidi dimulai pada Januari 2012 dengan target volume sebesar 37,8 juta kiloliter.
Menteri ESDM Darwin Saleh saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Senin, mengatakan program pengaturan pemakaian BBM bersubsidi tersebut dimulai di wilayah Jawa dan Bali secara bertahap pada Januari 2012.
"Selain itu, target kuota BBM subsidi sebesar 37,8 juta kiloliter mesti pula dibarengi dengan perubahan aturan, penerapan `demand side`, pembatasan produksi kendaraan bermotor, program transportasi masal, dan peningkatan pengendalian distribusi BBM terhadap kebocoran," katanya.
Hadir pula dalam rapat antara lain Menkeu Agus Martowardjojo, Wakil Menkeu Anny Ratnawati, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo, dan Dirut PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan.
Kuota BBM bersubsidi sebesar 37,8 juta kiloliter tersebut lebih rendah dibandingkan kesepakatan pemerintah dengan Komisi VII DPR sebesar 40 juta kiloliter.
Darwin mengatakan, dengan asumsi kuota 40 juta kiloliter, program pengaturan BBM dilakukan mulai April 2012.
(K007)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011