Jakarta (ANTARA News) - Sahal Al Amri alias Sunarto alias Narto(31) yang ditangkap petugas Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Poso, Sulteng, Kamis (9/2), diduga pernah ketemu dengan Noordin M Top di Jawa Tengah. "Sahal diduga ketemu Noordin M Top beberapa bulan lalu di Jateng," kata Achmad Michdan, advokat dari Tim Pembela Muslim di Mabes Polri, Selasa. Michdan berada di Mabes Polri untuk mencari keberadaan Sahal setelah secara lisan ditunjuk sebagai penasehat hukum Sahal oleh pihak keluarga dan tokoh muslim di Poso. "Besok saya dijanjikan bertemu dengan Sahal di Polda Metro Jaya. Nanti saya baru akan mendapatkan keterangan seputar kegiatan dia di Jawa Tengah," katanya. Ia mengatakan, Sahal beberapa bulan lalu sempat pergi ke Jawa Tengah atas sepengetahuan kawan-kawan aktivis muslim di Poso. "Ia sempat cuti mengajar saat itu. Ia kan seorang ustadz sehingga pekerjaanya ya mengajar," katanya. Dikatakannya, pihak keluarga dan kawan-kawan Sahal di Poso khawatir dengan kondisi Sahal sehingga memintanya menjadi penasehat hukum kendati belum secara tertulis. Sebelumnya, Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan, Mabes Polri kembali menangkap satu lagi orang yang dicurigai terlibat dalam bom Bali II, 1 Oktober 2005 lalu di Poso, Sulawesi Tengah pada Kamis (9/2). "Kita punya waktu tujuh hari untuk memeriksa orang ini sebelum nantinya menjadi tersangka atau dilepas," katanya. Dikatakannya, polisi masih terus mengorek keterangan dari Narto untuk mengetahui hubungannya yang sebenarnya dengan Subur, namun sejauh ini belum ditemukan adanya hubungan dengan Noordin M Top, buronan nomor wahid Mabes Polri dalam kasus terorisme. "Tersangka, Subur ini dalam bom Bali II berperan untuk merekrut orang yang bersedia menjadi pelaku bom bunuh diri. Nah, Sahal ini pernah bertemu dengan Subur," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006