Bukittinggi, Sumbar (ANTARA News) - Aktivitas vulkanik Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanahdatar dan Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Minggu malam menunjukkan penurunan, namun gunung setinggi 2.891 dari permukaan laut itu masih dalam status waspada level II.

Petugas Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BGPVMB) Pos Pengamatan Gunungapi Merapi, Warseno, Minggu Malam di Bukittinggi, mengatakan penurunan aktivitas ditandai dengan kegempaan yang mulai berkurang.

"Gempa vulkanik dibandingkan beberapa hari sebelumnya telah berkurang. Catatan BGPVMB, kegempaan pada gunung hanya 14 kali, baik gempa tremor dan gempa hembusan," katanya.

Menurut dia, meski aktivitas vulkanik telah mulai menurun, namun letusan terjadi pada gunung mengalami peningkatan yaitu sudah 111 kali yakni letusan terjadi dari tanggal 1 - 8 Oktober 2011.

"Letusan pada Gunung Marapi ini telah menyemburkan abu vulkanik menuju tenggara atau ke daerah Pariangan dan Simabur, Kabupaten Tanahdatar," katanya.

Dia menambahkan, letusan pada gunung secara kualitas masih sama dibandingkan beberapa hari sebelumnya, yakni masih berkisaran setinggi 100 - 600 mater.

Penurunan aktivitas vulkanik Gunung Marapi tersebut belum disertai penurunan status kewaspadaannya atau gunung masih tetap waspada level II.

Untuk itu, katanya, masyarakat tetap dilarang untuk mendekati gunung hingga radius tiga kilometer dari puncaknya.

"Masyarakat yang tinggal di sekitar kaki gunung tidak usah khawatir gunung akan meletus, karena kondisi gunung belum menunjukkan tanda-tanda ke arah itu," katanya.

Salah satu gunung aktif di Sumbar ini telah mengalami peningkatan aktivitas sejak 3 Agustus 2011 sekitar pukul 09.00 WIB.

Gunung ini sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang berketinggian 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah di Sumbar, seperti Agam, Tanahdatar, Padangpariaman, dan Padangpanjang.

Sejak terjadi peningkatan aktivitas, BGPVMB selalu memantau perkembangannya, namun tidak lagi mendatangi lokasi karena alat seismograf yang dipasang di Nagari Batu Palano dan Lasi sudah bekerja maksimal.

BGPVMB telah memasang tiga alat seismograf dan satu digital analog pada ketinggian 2.000 meter di Nagari Batu Palano dan satu alat lainnya ditempatkan pada ketingian 1.500 meter di Nagari Lasi.
(ANT-205/H007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011