Wamena (ANTARA) - Bupati Jayawijaya, Papua, Jhon Richard Banua memerintahkan dinas pendidikan (disdik) setempat memasukkan pelajaran bahasa daerah dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Kemarin saya sudah minta dinas pendidikan agar di tahun ajaran baru ini mulai memberlakukan pembelajaran bahasa daerah, yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah," katanya di Wamena, Jayawijaya, Papua, Selasa.
Jhon mengatakan pembelajaran bahasa daerah Papua ini tidak dimasukkan pada sekolah setingkat SMA, melainkan pada tingkat sekolah dasar dan SMP sederajat.
"Sekolah yang akan menerapkan adalah yang menjadi tanggungjawab pemda setempat yakni SD dan SMP," katanya.
Jhon mengatakan rencana itu sudah disiapkan dua tahun lalu sehingga dalam tahun 2022 bisa dilakukan pembelajaran bahasa daerah Papua.
"Kita coba menghidupkan bahasa daerah agar generasi-generasi tetap mengetahui bahasa daerah," katanya.
Pemerintah mendorong pembelajaran bahasa daerah sebab mulai hilangnya bahasa ibu tersebut, nilai-nilai karakteristik daerah juga mulai hilang.
"Kita perlu dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi tidak bisa mengesampingkan nilai-nilai budaya atau karakteristik. Keduanya harus berjalan berdampingan sehingga tidak hilang," katanya.
Pembelajaran bahasa daerah Papua ini merupakan upaya Pemerintah Jayawijaya melestarikan budaya dan hal itu perlu mendapat dukungan masyarakat sehingga bisa terlaksana dengan baik.
Mantan Wakil Bupati Jayawijaya dua periode itu mengakui sejumlah anak di wilayah pinggiran pusat kota paham bahasa daerah namun tidak untuk yang berada di pusat kota.
"Kalau dilihat, anak-anak yang tumbuh di daerah perkotaan mungkin sudah tidak terlalu paham dengan bahasa daerahnya," kata Jhon.
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2022