Ini adalah pencapaian luar biasa untuk Indonesia karena berhasil menarik hati banyak pengunjung.

Dubai, Uni Emirat Arab (ANTARA) - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan sekaligus Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia Didi Sumedi meyakini keberhasilan Paviliun Indonesia mencapai target 2,5 juta pengunjung dalam gelaran Expo 2020 Dubai akan meningkatkan nation branding Indonesia.

Pada hari Selasa (29/3) atau 2 hari sebelum expo berakhir, pengunjung Paviliun Indonesia tercatat sebanyak 2.506.589 orang.

"Saya sangat bangga akhirnya Paviliun Indonesia berhasil mencapai target 2,5 juta pengunjung," ujar Didi di Paviliun Indonesia, Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa.

Didi mengatakan bahwa pengunjung dapat menerima informasi mengenai potensi Indonesia. Hal ini diharapkan makin familier dengan Indonesia sekaligus mendorong peningkatan nation branding untuk berbagai sektor, antara lain, perdagangan, investasi, dan turisme termasuk memperkenalkan ibu kota negara di tingkat global.

Ia menyebutkan angka 2,5 juta pengunjung merupakan 10 persen target pengunjung pameran selama 6 bulan waktu penyelenggaraan, yaitu sebanyak 25 juta.

Baca juga: Bebas karantina, Dubes yakin wisatawan dari UEA ke Indonesia meningkat

Baca juga: Jelang penutupan, Paviliun Indonesia hampir capai 2,5 juta pengunjung

Pada saat ini pengunjung pameran tercatat hampir 22 juta orang atau dengan kata lain jumlah pengunjung Paviliun Indonesia telah melebihi 10 persen jumlah keseluruhan pengunjung expo.

"Ini adalah pencapaian luar biasa untuk Indonesia karena berhasil menarik hati banyak pengunjung. Kita juga patut berbangga karena Paviliun Indonesia di penghujung penyelenggaraan expo saat ini masih terus mendorong kehadiran pengunjung dengan menggelar kegiatan inovatif," kata Didi.

Selama 26 minggu gelaran Expo 2020 Dubai hingga saat ini, berbagai acara telah digelar. Paviliun Indonesia telah menampilkan 150 forum bisnis dan lebih dari 200 pertunjukan budaya.

Ada pula beragam seminar dan lokakarya yang juga sukses menarik minat pengunjung. Misalnya, pada lokakarya jamu dan tata rias oleh PT Sarinah dan Mustika Ratu pada minggu partisipasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Para pengunjung diajak melihat proses meracik dan mencicipi jamu untuk memperkenalkan bahwa Indonesia memiliki minuman herbal yang bisa dikonsumsi semua orang. Jamu yang dipamerkan, antara lain, jamu asam, kunyit asam, dan turmeric latte.

"Saya penasaran dengan jamu Indonesia yang ternyata rasanya sangat unik. Demo pembuatan jamunya juga menarik dan saya sangat menikmati turmeric latte-nya," kata salah satu pengunjung Paviliun Indonesia asal Inggris bernama Brenda.

Sementara itu, untuk menarik investasi guna mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan, khususnya terkait dengan Ibu Kota Nusantara, Paviliun Indonesia juga memperkenalkan skema pembiayaan inovatif public private partnership (PPP).

Pada kegiatan tersebut dipaparkan proyek infrastruktur yang telah sukses menggunakan skema PPP dan kebijakan pembiayaan inovatif oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga turut menampilkan realisasi investasi untuk menggencarkan pembangunan infrastruktur di destinasi wisata dan ekonomi, seperti Pulau Sombori, Pulau Mori, serta pengembangan budi daya perikanan udang vaname.

"Digencarkannya pemaparan mengenai peluang investasi infrastruktur di Indonesia merupakan upaya pemerintah untuk makin merealisasikan proyek infrastruktur guna mendukung Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia pada tahun 2045," ujar Didi.

Di samping itu, beragam pertunjukan budaya yang ditampilkan di Outdoor Stage Paviliun Indonesia juga menarik banyak pengunjung. Pertunjukan budaya yang ditampilkan setiap hari pukul 17.00 dan 20.00mampu mengajak para pengunjung bersama-sama menyelami keberagaman budaya Indonesia dengan ikut menari bersama.

Pada tanggal 19—24 Maret 2022, Paviliun Indonesia diramaikan penampilan penari dari Gandrung Dance Studio yang menampilkan Tari Jejer dari Jawa Timur, Tari Cendrawasih dari Bali, Tari Pangkur Sagu dari Papua, Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari Bawa Borneo dari Kalimantan, Tari Gandrung Bandung dari Jawa Barat, dan Tari Dua Rumpun dari Papua dan Betawi.

"Paviliun Indonesia menjadi ajang yang tepat memamerkan keragaman budaya Indonesia dengan melibatkan anak bangsa yang bertalenta untuk tampil di event bergengsi ini sekaligus sebagai upaya memperkenalkan budaya Indonesia ke panggung internasional," kata Didi.

Baca juga: Pasangan Jerman tandai capaian 2,5 juta pengunjung Paviliun Indonesia

Baca juga: Indonesia diharapkan makin diakrabi dunia lewat Dubai Expo

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022