Peningkatan produksi kertas karton di Indonesia akan mengurangi ketergantungan kita pada impor untuk produk ini, sekaligus dapat meningkatkan cadangan devisa negara melalui ekspor
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi ekspansi yang dilakukan industri serat, pulp dan kertas berkelanjutan Asia Pacific Resources International Limited (APRIL Group) dengan memperluas portofolio produknya senilai Rp33,4 trilliun untuk mendirikan fasilitas produksi kertas kemasan (paperboard) berkelanjutan.
“Peningkatan produksi kertas karton di Indonesia akan mengurangi ketergantungan kita pada impor untuk produk ini, sekaligus dapat meningkatkan cadangan devisa negara melalui ekspor," kata Menperin lewat keterangannya di Jakarta, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Menperin saat peninjauan realisasi investasi produk kemasan berkelanjutan, di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, mendampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Agus mengatakan, perkembangan tersebut juga sejalan dengan upaya Pemerintah dalam melakukan subtitusi impor serta memperkuat pengembangan industri dan manufaktur di seluruh Indonesia.
Pembangunan fasilitas baru yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau, tersebut merupakan salah satu investasi manufaktur terbesar di Sumatera dalam kurun 10 tahun terakhir.
Investasi ini diharapkan dapat mendukung laju pembangunan dan pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19 melalui diversifikasi produk hilir yang berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi.
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit usaha APRIL Group Sihol Aritonang mengatakan bahwa investasi itu merupakan tahap baru dalam perkembangan usaha APRIL di Riau, sekaligus mencerminkan komitmen perusahaan untuk melanjutkan investasi jangka panjang di Provinsi Riau.
“Ini adalah investasi terbesar APRIL sejak didirikan hampir 30 tahun lalu. Diversifikasi produk ini memperkuat komitmen kami untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan seiring dengan komitmen keberlanjutan perusahaan dan visi APRIL2030," ujar Sihol.
Menurut dia, fasilitas itu juga akan memberikan efek berganda yang signifikan berupa pembukaan lapangan kerja bagi lebih dari 4.000 tenaga kerja dalam tahap konstruksi dan menyerap hingga 1.000 lapangan kerja baru setelah beroperasi penuh.
Diketahui, pada November 2020 APRIL meluncurkan komitmen APRIL 2030 yang bertujuan memberikan dampak positif kepada iklim, alam, dan masyarakat sembari tetap tumbuh menjadi perusahaan yang senantiasa memperhatikan aspek keberlanjutan dalam satu dekade ke depan .
Menurut Sihol, investasi itu hadir seiring dengan makin gencarnya upaya global untuk mengurangi penggunaan plastik, polyester dan material berbahan dasar fosil.
Permintaan produk yang dapat didaur ulang dan mudah terurai, mulai dari kemasan hingga fesyen didorong oleh preferensi konsumen yang melakukan pembelian secara e-retail atau online, terutama di pasar dengan pertumbuhan besar seperti China, Indonesia, India, dan Vietnam.
Permintaan global terhadap produk kertas kemasan sendiri diperkirakan akan meningkat 3 persen tahun ini, didorong oleh meningkatnya produksi makanan seiring dengan pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup yang banyak melibatkan individual kemasan dan pengiriman makanan.
"APRIL menjamin pasokan bahan baku serat 100 persen berasal dari hutan tanaman industri (HTI) yang terbarukan. Pasokan tambahan akan seluruhnya berasal dari rantai pasokan yang ada," kata Sihol.
Diversifikasi produk hilir yang bernilai tambah itu sejalan dengan kebijakan APRIL dalam pengelolaan hutan yang berkelanjuan atau SFMP (Sustainable Forest Management Policy) 2.0, termasuk tidak melakukan deforestasi.
Investasi tersebut akan secara langsung berkontribusi pada pencapaian komitmen APRIL 2030, termasuk nol emisi bersih dari penggunaan lahan, zero net loss dari kawasan konservasi, capaian positif keanekaragaman hayati serta menghapus kemiskinan ekstrim pada masyarakat di sekitar wilayah operasional.
Baca juga: Airlangga resmikan investasi industri pulp dan kertas di Riau
Baca juga: APKI wujudkan pengembangan industri pulp dan kertas berbasis ESG
Baca juga: Tingkatkan daya saing, Kemenperin perkuat SDM teknologi kertas
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022