Semarang (ANTARA News) - Para delegasi yang mengikuti pertemuan pra-KTT ASEAN di Kota Semarang, dikenalkan dengan budaya lokal yakni wayang orang di gedung pertunjukan Ki Narto Sabdo Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Sabtu malam.

Wayang orang yang diperankan oleh tokoh pemuda Semarang yang mengusung tema "Cah Nom Wayangan" ini menampilkan wayang orang modern yakni perpaduan antara budaya Jawa, Bali, dan Jepang.

Ketua Harian Komunitas Cah Semarang Saesario Indrawan mengatakan, sebenarnya pertunjukan wayang orang ini akan ditampilkan pada 28 Oktober 2010 bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

"Akan tetapi, karena Kota Semarang sebagai tuan rumah menerima tamu delegasi ASEAN, pentas wayang orang diajukan," katanya.

Meskipun latihan baru dilakukan 10 kali dan 80 persen pemain tidak memiliki latarbelakang bermain wayang orang dan menari, Komunitas Cah Semarang optimistis pementasan dapat memberikan yang terbaik untuk para penonton.

Untuk lokan wayang orang yang dibawakan adalah Pandawa Kembar Ismoyo Jati yang menggambarkan seorang penguasa sibuk memperkaya diri sendiri dan menghamburkan uang rakyat. Sementara itu, banyak orang yang mampu tetapi belum berani bertindak.

Hubungan yang baik antara pemerintah dengan rakyat dan bersama-sama membangun bangsa, menjadi solusinya.

"Jadi penguasa yang lalai terhadap kepentingan rakyat akhirnya dapat dikalahkan oleh kebenaran," kata Saesario.

Proses kembalinya kebaikan tersebut dimulai setelah Pandawa Lima mampu mengalahkan Kurawa yang menyamar sebagai pandawa lima palsu.

Meskipun identitas palsu tersebut telah terungkap, para ksatria dan rakyat masih harus bersatu untuk membasmi kejahatan dan membangun kembali negeri ini.

Setelah mendapatkan bantuan dari Sang Hyang Ismaya, kejahatan dapat dikalahkan dan kebaikan kembali menang.
(U.N008/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011