Jakarta (ANTARA News) - Indonesia memandang perlunya pembahasan masalah yang menyangkut ekonomi dan keuangan internasional dengan mengakomodasikan kepentingan dan karakteristik negara berkembang.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi mengungkapkan hal itu
dalam keterangannya mengenai hasil pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Forum G20 di Jakarta, Sabtu.
Pertemuan tersebut dilaksanakan dalam satu rangkaian dengan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pada 22-25 September 2011 yang berlangsung di Washington, D.C., Amerika Serikat.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo, dan Deputi Gubernur Hartadi A.Sarwono yang mewakili Gubernur Bank Indonesia, telah berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.
Forum tersebut meyakini perlunya strategi pertumbuhan global dengan kontribusi yang lebih luas, dimana pertumbuhan ekonomi global tidak hanya didukung oleh negara maju dan emerging market economies, namun kontribusi negara-negara berkembang lainnya juga harus semakin besar.
Oleh karena itu, Indonesia akan terus memperjuangkan agar setiap pembahasan isu-isu ekonomi dan keuangan global di forum G20, mempertimbangkan sinergi dengan inisiatif-inisiatif regional dalam rangka implementasi pertumbuhan global dengan kontribusi yang lebih luas.
Selain itu, untuk menjawab tantangan-tantangan mendesak sebagai akibat berbagai permasalahan perekonomian global dewasa ini, G20 sepakat bahwa penguatan koordinasi kebijakan menjadi kunci upaya mengatasi krisis global terutama akibat terus memburuknya kondisi perekonomian di Amerika Serikat dan kawasan Eropa.
Dalam jangka pendek, G20 telah menyampaikan komitmen untuk berkonsentrasi pada kebijakan-kebijakan terkonsolidasi untuk mendukung kebijakan pemulihan ekonomi antara lain reformasi fiskal di Amerika Serikat dan penyelesaian masalah utang pemerintah di Eropa.
Dalam jangka menengah, forum juga sepakat untuk memperbaharui pelaksanaan reformasi struktural agar lebih agresif serta komitmen memperkokoh dasar-dasar pertumbuhan ekonomi, khususnya yang mendukung percepatan pemulihan perekonomian global sekaligus penciptaan lapangan kerja.
Sebagai akibat dari tekanan risiko yang semakin tinggi, G20 juga sepakat untuk menyeimbangkan reformasi jangka menengah dengan reformasi jangka pendek dalam rangka memastikan pemulihan global sebagai sebuah proses berkelanjutan.
Indonesia dalam pertemuan tersebut sepakat agar G20 memberikan perhatian serius terhadap berbagai isu jangka menengah termasuk pelaksanaan reformasi Sistem Moneter Internasional.
Dalam hal ini, Indonesia meyakini pelaksanaan reformasi ini sangat diperlukan dalam upaya membantu mengatasi masalah ketidakpastian global khususnya terkait kebijakan likuiditas dan aliran modal internasional.
Sementara, Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana juga berpartisipasi di dalam Pertemuan Para Menteri Keuangan dan Menteri Pembangunan G20, untuk meletakkan pembangunan sebagai salah satu elemen kunci dalam agenda pemulihan global.
Menteri Keuangan dan Menteri Pembangunan G20 mengkonfirmasikan bahwa agenda pembangunan akan tetap sebagai inti dari prioritas G20 dan terus bekerja untuk mempromosikan pertumbuhan yang kuat, seimbang dan berkelanjutan.
Kemudian, memperkecil jarak tingkat kemakmuran, mendorong pertumbuhan yang inklusif dan tersebar, menurunkan tingkat kemiskinan, mempromosikan kesetaraan gender, dan berkontribusi dalam penciptaan lapangan pekerjaan.
Pada pertemuan tersebut dibahas aksi dua area prioritas untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan dan ketahanan ekonomi di negara berkembang yaitu ketahanan pangan dan pembiayaan infrastruktur untuk ditindaklanjuti dalam KTT G20 di Cannes, Perancis, November 2011.
Dalam rangkaian pertemuan tersebut, Delegasi Indonesia juga berpartisipasi dalam pertemuan tahunan bersama Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia ke-24, yang memfokuskan pada kondisi ekonomi dan keuangan global terkini berikut usulan langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan oleh kedua lembaga keuangan tersebut.
Kecermatan, koordinasi dan kesiapan khusus dalam mengantisipasi permasalahan dan tantangan global dewasa ini serta dalam pengambilan langkah konkret dari IMF dan anggotanya menjadi salah satu hasil penting dari pertemuan tahunan tersebut.
Dari sisi pelaksanaan perannya sebagai lembaga moneter internasional, IMF diharapkan terus melakukan perbaikan terkait mekanisme dan proses pelaksanaan pemantauan dan pemulihan global baik terkait upaya mengatasi krisis maupun pencegahannya di masa mendatang.
(T.S034/R010)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011