Cinangka (ANTARA News) - Gempa vulkanik yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda terus meningkat dan hingga kini telah mencapai 5.883 dibanding hari sebelumnya 5.543 dan 5.204 kali.
"Kegempaan vulkanik yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau pada tanggal 7 Oktober 2011 mencapai 5. 883 kali dan 6 Oktober 5.543 kali dan pada hari sebelumnya atau tanggal 5 Oktober 5. 204 kali," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Sabtu.
Dia menjelaskan, meski peningkatan kegempaan di Gunung Anak Krakatu terus meningkat, namun Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan level III atau Siaga.
"Kami masih menetapkan level Gunung Anak Krakatau Siaga dan kami melarang warga atau turis untuk mendekat ke lokasi kegempaan pada radius dua kilometer," katanya menambahkan.
Dia menjelaskan, aktivitas Gung Anak Krakatau berstatus Siaga sejak 30 September 2011 tidak membahayakan, sepanjang warga atau siapapun mengikuti rekomendasi yang sudah dikeluarkan oleh PVMBG.
"Kami harap warga juga tidak panik, karena kegempaan yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau, selama tidak mendekat pada radius dua kilometer tidak membahayakan," katanya menambahkan.
Sementara itu, warga di pesisir Pantai Anyer mengaku belum merasa khawatir dengan kegempaan yang terjadi terhadap Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. "Saya dan keluarga masih merasa nyaman, seperti sebelum Gunung Anak Krakatau ditetapkan kembali level III," kata warga Paku, Anyer, Doni.
Menurut Doni, keluarganya sudah terbiasa dengan kondisi kegempaan Gunung Anak Krakatau yang kembali pada level Siaga. "Alhamdulillah, selama level III status Gunung Anak Krakatau tidak terjadi hal yang menakutkan. Dan harapan kami juga pada status kali ini tidak menimbulkan hal yang mengkhawatirkan," katanya menambahkan.
(ANT-152/S023)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011