"Kita semua memerlukan rekomendasi untuk menentukan langkah-langkah strategis bagaimana mendorong pemberdayaan masyarakat di daerah perbatasan sehingga kita bisa melakukan penguatan wawasan kebangsaan, keindonesiaan, pelembagaan nilai-nilai budaya lokal dan demokrasi lokal serta terciptanya keindonesiaan dan kedaerahan yang seimbang," kata dia dalam Webinar Prof Talks: Membangun Indonesia dari Perbatasan di Jakarta, Selasa.
Ia menuturkan Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki 542 daerah dari Sabang sampai Merauke sehingga Indonesia menghadapi isu rentang kendali yang serius karena jarak yang jauh antara pemerintah pusat dengan kabupaten dan kota.
Baca juga: BRIN sebut Brida bantu daerah susun kebijakan berbasis riset
Masalah rentang kendali juga terjadi antara ibu kota provinsi dengan daerah-daerah terpencil khususnya daerah-daerah perbatasan sehingga memunculkan gagasan untuk pemekaran wilayah.
Selain rentang kendali, isu lain adalah pelayanan publik, yakni bagaimana menciptakan pelayanan publik yang prima di daerah perbatasan dengan lokasi yang sedemikian jauh, dan kemungkinan menghadapi keterbatasan sumber daya manusia dan infrastruktur.
Handoko menuturkan diperlukan terobosan-terobosan dan inovasi-inovasi baru yang terintegrasi sehingga dapat menjamin pelayanan publik yang optimal sekalipun di daerah perbatasan.
Untuk itu, BRIN fokus melakukan kajian rekomendasi dan riset tentang inovasi mengembangkan pembangunan di Indonesia, terlebih khusus di daerah perbatasan.
BRIN memiliki Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat dan Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora yang bisa fokus untuk melakukan riset terkait dengan pembangunan daerah perbatasan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut.
Baca juga: BRIN dan industri kembangkan teknologi pengolahan kopi
Baca juga: BRIN dan IABIE tingkatkan kerja sama iptek bidang digital
Baca juga: BRIN gandeng industri kembangkan alat sterilisasi udara
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022