...mulai Oktober ini pupuk urea bersubsidi sudah berubah menjadi pink...

Bengkulu (ANTARA News) - Pupuk urea bersubsidi mulai Oktober 2011 berubah warna dari putih menjadi pink guna mempermudah para petani mengenal pupuk itu.

Kepala Cabang PT Pusri Bengkulu, Lambang Santoso, di Bengkulu, Sabtu, mengatakan, pihaknya sudah mensosialisasikan perubahan pupuk urea bersubsidi dari putih ke pink kepada para distributor dan petani di daerah itu.

Menurut dia, hal ini dimaksudkan agar para distributor dan petani di Bengkulu mudah membedakan mana pupuk bersubsidi dan nonsubsidi di lapangan.

"Kalau selama ini petani sulit membedakan mana pupuk bersubsidi dan yang tidak, karena warnanya sama-sama putih. Tetapi, mulai Oktober ini pupuk urea bersubsidi sudah berubah menjadi pink," ujarnya.

Meski warga pupuk bersubsidi berubah dari putih menjadi pink, tapi kualitas tetap seperti biasa. Demikian pula harga tebus pupuk bersubsisi tetap sebesar Rp1.600/kg.

Demikian pula dengan pupuk urea non subsidi harganya tetap sebesar Rp4.000-Rp5.000/kg atau tergantung dengan mekanisme pasar. "Yang berubah hanya warna pupuk urea bersubsisi saja dari semula putih menjadi pink," ujarnya.

Lambang mengatakan sosialisasi perubahan warna pupuk urea bersubsidi ini akan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Bengkulu, sehingga masyarakat dan petani di daerah ini lebih cepat mengenal pupuk bersubsidi tersebut.

Sebab, kata dia, sebentar lagi petani di Bengkulu akan turun ke sawah untuk memulia masa tanam kedua tahun 2011, sehingga mereka dipastikan membutuhkan pupuk bersubsidi dalam jumlah besar.

Oleh karena itu, sosialisasi perubahan warna pupuk bersubsidi dari putih menjadi pink akan dipercepat di seluruh kabupaten/kota di Bengkulu, sehingga ketika mereka akan membeli pupuk tersebut tidak binggung lagi karena sudah mengetahui perubahan warga tersebut.

Provinsi Bengkulu pada 2011 mendapat jatah pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian (Kementa) sebanyak 22.000 ton. Jatah pupuk bersubsidi sebanyak ini diperuntukan bagi petani di 10 kabupaten/kota di daerah tersebut.

Dari alokasi sebanyak itu, sampai Oktober sudah terserap oleh petani di Bengkulu sekitar 80 persen. Sedangkan sisanya diharapkan dapat diserap petani sampai akhir Desember mendatang, katanya. (ANT-212)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011