Kalau di mata keluarga almarhum itu jujur sangat-sangat istimewa, selain itu almarhum juga sebagai penopang keluarga, keluarga sangat sayang mencintai almarhum

Kendari (ANTARA) - Prajurit TNI Angkatan Laut Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal asal Konawe, Sulawesi Tenggara yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Sabtu (26/3) sore, berencana menikah pada November 2022.

Kaharuddin ipar almarhum ditemui usai pemakaman di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin malam, mengatakan bahwa adik iparnya berencana melamar pujaan hatinya bernama Jasinta Firda Pertiwi yang berasal dari Surabaya.

Baca juga: Danlantamal VI Makassar pimpin pemakaman jenazah TNI korban KKB papua

"Almarhum itu rencana mau menikah itu di bulan 11 (November 2022)," kata ipar almarhum tepat di depan rumah duka.

Dia bercerita, bahwa keluarga almarhum akan melakukan lamaran usai lebaran tahun ini, sebab almarhum telah selesai melaksanakan tugas di Papua.

Baca juga: TNI AL gelar doa bersama untuk 2 prajurit Marinir yang gugur di Nduga

"Bahkan rencana keluarga, setelah lebaran itu kan almarhum sudah selesai Satgas, jadi rencana setelah lebaran keluarga sudah sepakati persiapan untuk melakukan lamaran secara resmi," ujar dia.

Dia mengaku bahwa keluarga sangat kehilangan sosok almarhum apalagi sebagai salah satu penopang ekonomi keluarga.

Baca juga: Dua prajurit TNI AL yang gugur di Nduga naik pangkat anumerta

"Kalau di mata keluarga almarhum itu jujur sangat-sangat istimewa, selain itu almarhum juga sebagai penopang keluarga, keluarga sangat sayang mencintai almarhum," ujar dia.

Kaharuddin kakak ipar almarhum Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal saat diwawancara di rumah duka di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Senin (28/3/2022) malam. (ANTARA/Harianto)


Jenazah almarhum Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Sabtu (26/3) sore lalu dimakamkan di pemakaman umum keluarga sekitar 30 meter di belakang rumah duka.

Pemakaman dilakukan secara militer yang dipimpin langsung Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandar.

Kedua orang almarhum ibu Hartini dan Bapak Maris turut menyaksikan pemakaman anak keempat mereka yang lahir pada 26 November 1994.

Tak hanya itu, calon almarhum yang bernama Jasinta Firda Pertiwi juga menyaksikan pemakan orang dicintainya. Keluarga dan kerabat juga memadati lokasi pemakaman almarhum.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022