Dana pembangunan masjid berkapasitas 200 orang itu berasal dari swadaya Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Banten.
"Tempat ini punya potensi luar biasa. Sejuk dan indah sekali. Allah itu indah dan menciptakan keindahan," kata Gubernur Banten Wahidin Halim.
Ia mengatakan Citorek di Kabupaten Lebak memiliki potensi pariwisata luar biasa. Pemprov Banten sudah membangun jalan dan jembatan sehingga harus dijaga oleh masyarakat sekitar.
Baca juga: Banten segera bangun masjid di kawasan "Negeri Diatas Awan"
Baca juga: Peneliti IPB University kembangkan wisata budaya Kasepuhan Citorek
"Jalan dan jembatan kita bangun dan harus dijaga, kalau ada yang rusak kita perbaiki," kata Wahidin.
Masjid Rahmatan Lil'alamin yang berarti rahmat untuk sekalian alam dibangun untuk memfasilitasi wisatawan yang berkunjung ke Negeri Di Atas Awan untuk tafakur atas ciptaan Allah SWT.
"Kita harus menjaga lingkungan ini. Agama kita memerintahkan untuk tidak menebang pohon sembarangan, juga jangan mengeksploitasi," kata Wahidin.
Pembangunan Masjid Rahmatan Lil'alamin yang mahal adalah pembangunan pondasinya karena berada di sisi tebing.
Ketua Pembangunan Masjid Rahmatan Lil'alamin Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Banten Septo Kalnadi mengatakan, perencanaan pembangunan masjid tersebut dilakukan pada 1 September 2019 dan peletakan batu pertama pada 24 Oktober 2019.
Adapun pembangunan konstruksi oleh PT Amanah Mandiri Makmur dengan biaya sekitar Rp5,5 miliar.
"Dana yang terhimpun dari para ASN mencapai Rp 6,5 miliar," kata Septo.
Desain bangunan Masjid Rahmatan Lil'alamin berusaha menyatu dengan bangunan rumah panggung khas di wilayah Citorek. Atap menggunakan model limas dengan pilihan limas besar dipadukan dengan limas kecil.*
Pewarta: Mulyana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022