Cinangka (ANTARA News) - Aktivitas gempa vulkanik Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda dalam sehari kemarin mencapai 5.543 kali, meningkat dibanding pada hari sebelumnya yang hanya 5. 204 kali.
"Kegempaan vulkanik yang terjadi pada GAK pada tanggal 6 Oktober 2011 sebanyak 5. 543 kali, lebih besar dibanding sebelumnya," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Jumat.
Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan level III atau Siaga, terhadap aktivitas GAK.
"Kami masih melarang warga atau turis untuk mendekat ke lokasi kegempaan pada radius dua kilometer," katanya menambahkan.
Dia menjelaskan, aktivitas GAK berstatus Siaga sejak tanggal 30 September 2011 tidak membahayakan, sepanjang warga atau siapa pun mengikuti rekomendasi yang sudah dikeluarkan oleh PVMBG.
"Kami harap warga juga tidak panik dan resah, karena kegempaan yang terjadi pada GAK, selama tidak mendekat pada radius dua kilometer tidak membahayakan," katanya menambahkan.
Sementara itu sejumlah tamu hotel di Anyer mengaku tidak begitu khawatir dengan kegempaan GAK yang levelnya naik dari II ke III. "Saya sudah terbiasa dengan aktifitas GAK, dan kami rasa GAK bisa dijadikan obyek wisata di Anyer, karena jika siang hari dan cuaca cerah kumpulan asap dapat dilihat dari pesisir Pantai Anyer," kata Shinta saat ditemui di Anyer.
Menurut dia, kegempaan GAK yang terjadi sama seperti sebelum-sebelumnya. "Kita ibaratkan GAK itu mahluk hidup, ada peningkatan aktifitas dan mengeluarkan asap berwarna kelabu, saya rasa itu masih normal, dan saya melihat GAK ini sedang sakit, makanya mengeluarkan asap," katanya menambahkan.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011