Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengkaji pembentukan holding BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I - XIV dalam rangka meningkatkan kinerja dan efisiensi. "Kita sudah menunjuk PT Danareksa untuk melakukan riset perkebunan terkait rencana itu," kata Deputi Meneg BUMN Bidang Angroindustri, Agus Pakpahan, seusai raker antara Direksi PTPN I - XIV dan Komisi XI DPR, yang berlangsung sejak Senin malam hingga pukul 00.30 WIB Selasa, di Jakarta. Menurut Agus, bentuk holding BUMN perkebunan diarahkan kepada holding strategis yang meliputi keuangan, investasi dan perdagangan komoditas perkebunan. Ia menjelaskan yang paling memungkinkan dilakukan holding itu dalam jangka menengah adalah strategi di bidang pemasaran dengan sistem satu pintu. Ia mencontohkan perlunya pembentukan pusat perdagangan sawit di Medan karena 85 persen produk sawit nasional ada di wilayah ini. Demikian juga pusat perdagangan teh difokuskan di wilayah Jawa Barat ,sedangkan perdagangan gula dilakukan di Jawa Timur. Sebelumnya Sekretaris Meneg BUMN, Said Didu mengatakan pembentukan holding juga dapat mempercepat masuknya investasi di bidang perkebunan. Ia menjelaskan pembentukan holding tidak ada hambatan, namun harus dilakukan secara bertahap. "Masih dibahas termasuk kemungkinan membentuk satu perusahaan yang akan mengatur sistem perdagangan maupun distribusi," kata Said. Meski demikian, Said Didu maupun Agus Pakpahan tidak bersedia merinci lebih lanjut kapan pembentukan holing itu direalisasikan. (*)
Copyright © ANTARA 2006