Jakarta, 7/10 (ANTARA) - Dalam rangka mewujudkan visi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar Tahun 2015 dan misinya mensejahterakan masyarakat kelautan dan perikanan, KKP menempatkan Blue Revolution (Revolusi Biru) sebagai strategi utamanya. Untuk mensosialisasikan strategi utama ini, KKP menggelar Indonesia Blue Revolution Expo and Forum (IBFEF) untuk kali kedua. Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad secara resmi membuka IBPEF hari ini (6/10) di balai Sidang Jakarta Convention Center.
Lebih lanjut Fadel menyebut bahwa Revolusi Biru merupakan strategi pengelolaan potensi kelautan dan perikanan secara optimal dengan mengedepankan azas keberlajutan sumberdaya, yang tujuan pengelolaan adalah untuk memberikan manfaat dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Hasil eksplorasi harus dapat dipasarkan kepada para pembeli, baik pembeli domestik maupun pembeli luar negeri. Dalam melakukan penetrasi pasar untuk produk kelautan dan perikanan diperlukan upaya yang kuat dan serius dalam menjual komoditas tersebut. "Dua sasaran yang dikejar KKP, yaitu konsumsi dalam negeri dapat tercukupi dan target ekspor Indonesia pada tahun 2014 sebesar 5 milyar dollar dapat tercapai", ujarnya.
Dalam pembukaan IBPEF, juga dilakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, dengan Menteri Negara Perumahan Rakyat, Suharso Monoarfaserta. Kesepakatan bersama dilakukan dalam upaya penyediaan perumahan dan permukiman bagi masyarakat di bidang kelautan dan perikanan. Perumahan yang akan dibangun oleh Kemenpera meliputi rumah bagi masyarakat pesisir, PNS dan Pensiunan PNS KKP dan rumah susun sewa bagi mahasiswa satuan pendidikan di KKP.
Pengadaan perumahan bagi mahasiswa KKP direncanakan dibangun di calon kampus Institut Kelautan dan Perikanan Nasional di Karawang dan Sekolah Tinggi Perikanan di Bogor. Kampus di Karawang dibangun dengan konsep teaching factory, di mana taruna kelautan dan perikanan difasilitasi dengan situasi mendekati kondisi di suatu industri kelautan dan perikanan. "Sehingga mereka akan memiliki kemampuan untuk pertama sebagai professional di bidang kelautan dan perikanan, dan kedua memiliki kemampuan untuk memulai usaha sebagai wirausaha atau pengusaha pemula," jelas Fadel.
Usai melakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama dengan Kemenpera, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama mengenai pengembangan dan perluasan akses pemasaran dan jaringan usaha SDM kelautan dan perikanan oleh Kepala BPSDM KP, Sjarief Widjaja, dan Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha,Neddy Rafinaldy Halim. Fadel berharap, sinergi ini dapat memperluas akses pasar dan jaringan usaha bagi masyarakat kelautan dan perikanan.
Masih dalam acara pembukaan The 2nd Indonesia Blue Revolution 2011, dilakukan pula pelantikan Komisi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. "Dalam melaksanakan pengembangan SDM kelautan dan perikanan, tentu saja pendampingan merupakan satu unsur yang harus ada. Saya telah membentuk Komisi Penyuluh Perikanan Indonesia, yang bertugas untuk memberi masukan kepada Menteri mengenai kebijakan pengembangan penyuluhan perikanan di Indonesia," ujar Fadel.
Kegiatan IBREF kedua merupakan satu rangkaian untuk memperingati Hari Nusantara 2011 akan berlangsung selama 4 (empat) hari, tanggal 6-9 Oktober 2011. Kegiatan ini sendiri mengambil tema "Dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan Kita Sukseskan Pembangunan Kelautan dan Perikanan Untuk Mensejahterakan Masyarakat." Pada acara tersebut diadakan pameran, talkshow, seminar, presentasi, dialog interaktif, coaching clinic, hiburan musik, tarian daerah, games, quiz, lomba fotografi, menggambar dan mewarnai tentang laut, menyanyi, menangkap ikan hias, dan sebagainya.
Dalam acara ini ditampilkan para pengusaha yang bergerak di sektor kelautan perikanan dan pakar bisnis, ekonomi, dan pemasaran. Mereka berbagi informasi dan pengalaman mengenai kewirausahaan, khususnya di sektor tersebut, bagi masyarakat kelautan dan perikanan serta masyarakat umum lainnya, terutama wirausahawan pemula yang hendak atau baru memulai usahanya.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811836967)
Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011