London (ANTARA News) - Menlu Tunisia Mouldi Kefi menyatakan, optimistis terhadap keberhasilan reformasi politik di negara itu dengan berkaca pada pengalaman reformasi Indonesia.
Menlu Mouldi Kefi menyatakan pernyataan saat pertemuan dengan anggota Komisi I DPR RI dan mantan Menlu RI yang juga mantan Utusan Khusus Presiden Urusan Timur Tengah, Alwi Shihab, di Kantor Kementerian Luar Negeri Tunisia, di Tunisis, demikian keterangan KBRI Tunisia yang diterima ANTARA London, Kamis.
Mouldi Kefi menyampaikan kepada delegasi DPR RI bahwa rakyat Tunisia optimistis berhasil dalam proses demokratisasi. Pemerintah Tunisia mengambil pelajaran dari proses reformasi di Indonesia.
Menurut Kefi yang juga pernah menjadi Dubes Tunisia untuk Indonesia, pengalaman Indonesia dapat menjadi contoh bahwa Islam dan demokrasi dapat berjalan seiring.
Ia juga mengungkapkan kesan kebahagiaannya ketika menjadi Dubes Tunisia untuk Indonesia, di mana saat itu, Menlu RI adalah Alwi Shihab dan menghargai kunjungan anggota Komisi I DPR RI untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama pasca Revolusi Melati.
Ketiga anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Najib (PAN), Guntur Sasono (PD) dan Helmy Fauzy (PDIP), melakukan kunjungan ke Tunisia untuk mengevaluasi pelaksanaan evakuasi WNI dari Libya ke Tunisia.
Pada hari pertama, delegasi berkesempatan bertatap muka dengan pasangan suami istri TKI eks-Libya yang masih berada di penampungan Wisma Dubes RI. Kedua TKI tadinya bekerja kepada keluarga dekat mantan pemimpin Libya.
Selain mengevaluasi pelaksanaan evakuasi dan perlindungan WNI, delegasi mengadakan serangkaian pertemuan dengan pejabat pemerintah Tunisia.
Dalam pembicaraan tersebut Menlu Kefi menyampaikan rencananya untuk memimpin langsung delegasi Tunisia dalam Sidang Komisi Bersama ke-10 antara Indonesia dan Tunisia yang menurut rencana akan dilaksanakan di Indonesia, jika setelah Pemilu 23 Oktober mendatang dan bila dirinya nanti masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Tunisia.
Pertemuan antar Delegasi Komisi I DPRI RI dengan Menlu Tunisia ini menggarisbawahi kedekatan hubungan kedua negara, yang telah berlangsung sejak era prakemerdekaan Tunisia. Menlu Tunisia menghargai kunjungan anggota Komisi I DPR RI untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama pasca Revolusi Melati.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes RI di Tunisis Muhammad Najib menyampaikan undangan DPR RI kepada Parlemen Tunisia untuk melakukan kunjungan ke Indonesia.
Dikatakannya bahwa mengingat posisi dan peran penting parlemen dalam sistem pemerintahan demokratis, DPR RI berkeinginan untuk terus memajukan hubungan dengan Parlemen Tunisia. DPR RI mengharapkan kunjungan anggota Parlemen Tunisia yang baru setelah pemilu yang akan datang.
Melalui kunjungan tersebut, Delegasi dapat melihat dari dekat perkembangan kondisi politik Tunisia pasca Revolusi Melati yang menjatuhkan rejim otoriter Zine El Abidine Ben Ali.
Delegasi juga melakukan perjalanan ke perbatasan Tunisia-Libya untuk melihat dari dekat kondisi kawasan di sekitar pintu perbatasan Ras Jedir yang merupakan jalur utama masuknya pengungsi dari Libya ke Tunisia serta mengevaluasi kondisi pelaksanaan evakuasi dan perlindungan WNI dari Libya ke Tunisia.
Delegasi juga dapat memantau dari dekat perkembangan kondisi Libya pasca jatuhnya Gaddafi dan peralihan kekuasaan ke tangan pemerintahan transisi NTC.
(T.H-ZG/S023)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011