Jakarta (ANTARA) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan menggelar demonstrasi memasak makanan tanpa menggunakan minyak goreng di halaman Gedung Sekolah Partai PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Pusat, Senin.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh pengurus dan kader dari 18 perwakilan daerah, seperti DKI Jakarta, Bogor, dan Semarang. Para wartawan yang hadir pun disediakan makan siang berupa nasi bersama lauk ikan bakar, ayam bakar, pepes tahu, dan makanan lain yang tak digoreng.

Fungsionaris PDI Perjuangan tampak hadir, seperti Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto, Wakil Sekjen Sasarestuwati, Wakil Bendahara Rudianto Tjen, Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pariwisata Wiryanti Sukamdani, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.

Hasto Kristiyanto mengatakan kekayaan kuliner Indonesia sangat luar biasa, bahkan beraneka makanan dapat diolah dengan cara tidak hanya digoreng. Bahkan, lanjutnya Presiden Pertama RI Ir. Soekarno sudah melakukan riset selama tujuh tahun dan menghasilkan buku berjudul "Mustika Rasa".

"Isinya adalah bahan pangan lokal Indonesia dan resep masakannya, lengkap dengan kandungan gizinya," katanya.

Dia menunjukkan buku, yang dalam tiga tahun terakhir telah disebarluaskan, dengan tebal lebih dari 1000 halaman.

"Bung Karno mengatakan kita tak boleh terjajah dengan makanan impor. Dengan pola makanan yang sehat, minim kandungan minyak goreng, bisa mengurangi kolesterol dan obesitas," tambahnya.

Sementara itu, Wiryanti menjelaskan demonstrasi memasak itu digelar untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara kaya pangan, yang memiliki banyak cara untuk mengolah bahan pangan menjadi masakan lezat dan bergizi.

"Dan tanpa harus tergantung pada minyak goreng. Kita bisa mengolah masakan dengan merebus, mengukus, memanggang, dan mengasapi. Polemik tentang minyak goreng tidak membuat kita harus berinovasi dan berkreasi," katanya.

Kegiatan tersebut juga menindaklanjuti instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, sebagai ajang kerja sama sekaligus unjuk kreativitas pengolahan kuliner bagi kader partai se-Jabodetabek.

Baca juga: Megawati: Gejolak Minyak Seharusnya Tak Bikin Heboh

Dia menyebutkan sejumlah kategori yang dikompetisikan di acara tersebut, yaitu hidangan pembuka, hidangan utama, soto, dan pencuci mulut.

Selain demonstrasi memasak dan pameran makanan, acara itu juga menggelar Dialog Makanan Sehat Tanpa Minyak Goreng yang dipandu Hasto Kristiyanto, dengan narasumber Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dan Chef Handry Sumanto.

Demonstrasi memasak tanpa minyak goreng dilakukan oleh Chef Handry dan Chef Lukman dari Indonesia Chef Association (ICA) serta Hevearita G. Rahayu.

Masakan yang ditampilkan adalah hidangan tradisional, seperti ayam bakar kecap, oblok-oblok telur asin, sambal tempe bakar, talam labu kuning, dan lodeh sukun.

Kemudian ada pula demonstrasi pembuatan minyak kelapa, sebagai alternatif minyak buatan sendiri, oleh Wakil Bupati Kulonprogo Fajar Gegana.

"Melanjutkan kepedulian dan kepekaan Bung Karno tentang masakan, maka demonstrasi memasak tanpa minyak goreng menjadi alternatif dalam menghasilkan masakan yang berbahan baku lokal, murah, dan bergizi, sekaligus solusi membentuk bangsa yang kuat dan cerdas," ujar Wiryanti.

Sementara itu, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dijadwalkan menyampaikan pidato kunci di acara tersebut secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca juga: Airlangga : HET tetap dipertahankan untuk minyak curah
Baca juga: Presiden dorong koperasi petani sawit produksi minyak goreng

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022