Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Rosihan Adhani ditemui usai pelepasan jamaah haji asal kota Banjaramsin di asrama haji Banjarmasin, Kamis, mengatakan dari 174 orang jamaah yang berisiko tinggi tersebut, sebanyak 92 orang wanita dan 82 orang pria.
Dari jumlah berisiko tinggi tersebut, delapan orang harus mendapatkan perhatian khusus karena usia yang cukup lanjut sehingga harus diangkut dengan kursi roda. Selain itu beberapa lainnya terlihat kurang sehat dan baru pulih dari stroke.
"Kendati banyak yang berisiko tinggi seluruh jamaah bisa diberangkatkan, dan dinilai bisa melaksanakan rukun wajib haji," katanya.
Namun demikian, sebaiknya para jamaah tetap selalu menjaga stamina dengan mendahulukan rukun haji yang wajib, dan bila masih sehat baru melanjutkan yang sunah.
Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin yang melepas keberangkatan jamaah kloter pertama tersebut mengatakan, agar dalam melaksanakan ibadah haji para jamaah bisa bersatu dan saling tolong menolong.
Bagi jamaah yang merasa tidak enak badan, sebaiknya segera melakukan konsultasi dengan tim medis yang telah disiapkan untuk mendampingi masing-masing kloter.
"Pada saat saya naik haji ada salah seorang anggota kelompok yang lebih suka menyendiri, akhirnya tersesat dan dua hari tidak bisa kembali ke penginapan, untung ditemukan oleh petugas," katanya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, kata dia, maka kebersamaan dan saling tolong menolong antar jamaah sangatlah penting.
Dibanding tahun-tahun sebelumnya, pelayanan jamaah haji kali ini jauh lebih baik antara lain lokasi penginapan yang hanya berjarak 2 kilometer dari masjidil haram.
Kepala Kementerian Agama Kalsel Abdul Halim mengatakan, jamaah haji Kalsel 2011 sebanyak 4046 orang yang terbagi dalam 16 kloter dan satu kloter gabungan dengan embarkasi lain.
Kloter pertama, kata dia, sebanyak 320 orang ditambah dengan lima orang pendamping dan petugas medis sehingga totalnya 325 orang.
Kloter pertama diberangkatkan dari Embarkasi Banjarmasin sekitar pukul 16.00 Wita tujuan Bandara King Abdul Aziz Jedah. Sebelum ke Jedah pesawat mampir di Bandara Aceh untuk mengisi bahan bakar.
Kendati cuaca buruk terus menyelimuti sekitar Bandara Syamsudin Noor, namun jamaah bisa berangkat tepat waktu tanpa halangan yang berarti.
(T.U004/H005)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011