Jakarta (ANTARA) - Berikut adalah rangkuman berita terkini tentang invasi Rusia di Ukraina.

Sorotan

* Wilayah Luhansk di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak dukungan Rusia mengatakan akan menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia. Pemerintah memperingatkan langkah itu ilegal dan akan mengundang respons yang lebih keras dari dunia internasional.

* Pasukan Rusia terus melancarkan "agresi militer besar-besaran", meskipun tentara Ukraina telah mematahkan tujuh serangan di wilayah timur Donetsk dan Luhansk, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.

* Wakil perdana menteri Ukraina mengatakan pasukan Rusia "memiliterisasi" zona larangan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang mereka duduki.

* Perundingan damai secara langsung antara Ukraina dan Rusia akan kembali digelar di Turki pada 28-30 Maret, kata seorang perunding Ukraina di media sosial.


Baca juga: Rusia: Media jangan siarkan wawancara presiden Ukraina

* Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa gencatan senjata dan kondisi kemanusiaan yang lebih baik di Ukraina diperlukan.

* Keputusan Jerman untuk mandiri di bidang energi berarti siap menghadapi biaya energi yang lebih tinggi, kata Kanselir Olaf Scholz.

* Kantor HAM PBB mengatakan 1.119 warga sipil telah tewas dan 1.790 lainnya terluka selama invasi Rusia di Ukraina.

* Ukraina meminta Palang Merah Internasional untuk tidak meneruskan rencana membuka kantor di Rostov-on-Don, Rusia, karena akan melegitimasi "koridor kemanusiaan" bentukan Moskow dan penculikan serta deportasi paksa warga Ukraina.

* Para pelayat memenuhi gereja Katolik Yunani di Lviv yang memakamkan para prajurit Ukraina yang gugur.

Baca juga: Wilayah di Ukraina mungkin gelar referendum untuk bergabung ke Rusia

* Kepala intelijen militer Ukraina menuduh Rusia berusaha memecah negaranya menjadi dua setelah gagal merebut seluruh Ukraina.

* Para pejabat AS mengatakan Amerika Serikat tidak memiliki kebijakan untuk mengganti rezim di Rusia setelah Presiden Joe Biden mengatakan bahwa Putin "tak bisa terus berkuasa".

* Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan pemimpin dunia untuk menahan ucapan dan tindakan dalam penyelesaian konflik di Ukraina, menyusul pernyataan Biden tentang Putin.

Kata Mereka

"Faktanya, ini adalah upaya untuk menciptakan Korut dan Korsel di Ukraina," kata Presiden Zelenskyy, merujuk pada pemisahan Korea setelah Perang Dunia Kedua.

"Kami melakukan apa pun yang mungkin dan masuk akal, termasuk mengirimkan senjata," kata Kanselir Jerman Scholz tentang bantuan kepada Ukraina.

Sumber: Reuters


Baca juga: Ukraina: Pengeboman Rusia berlanjut, tapi bantuan dunia menyusut

Baca juga: Prancis: Tak bantu Mariupol Ukraina adalah kesalahan kolektif

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022