Menurut Hiramsyah di acara investor Summit di Jakarta, Kamis, dari sisi budaya, masyarakat Indonesia cenderung menanamkan investasinya pada sektor properti dan komoditas emas, daripada untuk membeli saham.
"Perseroan melihat bisnis properti, terutama di daerah Central Bisnis Distrik (CBD) yang akan terus berkembang dan terus melaju," ungkapnya.
Hiramsyah menambahkan pengembangan properti ke depan didukung makin selektifnya pengembang. Selain itu juga sektor perbankan yang menawarkan kredit juga semakin konservatif.
Sementara itu, Corporate Secretary ELTY Nuzirman Nurdin mengatakan perseroan optimistis akan mencapai target penjualan bersih sebesar Rp1,7 triliun.
"Perseroan yakin dapat memenuhi dari target, dan optimistis dapat tumbuh 30 persen atau bahkan lebih," katanya.
Sepanjang semester I tahun ini perusahaan properti milik Group Bakrie ini telah membukukan penjualan senilai Rp1,04 triliun atau tumbuh hingga 94,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp537,5 miliar.
Seiring kenaikan penjualan, laba bersih perseroan tercatat senilai Rp126,1 miliar atau meroket 100,2 persen dibandingkan periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp63 miliar.
(KR-TRT/A023)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011