Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengusulkan perlunya diadakan dialog antar media untuk mempertemukan tokoh-tokoh media dari berbagai bangsa guna meningkatkan saling pengertian dan menghormati sehingga tidak terjadi lagi kasus pemuatan karikatur nabi Muhammad yang memicu kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Ide tersebut disampaikan Presiden saat berdialog dengan tokoh ormas Islam yang terdiri atas unsur Muhammadiyah, NU, Dewan Dakwah Indonesia, dan MUI di Mesjid Lautze di Jakarta, Senin. "Saya punya ide agar diadakan intermedia dialogue, seperti interfaith dialogue yang diadakan berbagai tokoh agama selama ini," kata Presiden dalam pertemuan santai yang berlangsung sekitar dua jam tersebut. Melalui dialog tersebut, setidaknya bisa dicari titik temu di antara persepsi media seperti sekarang ini, seperti media di Eropa, Jepang, AS, Australia atau persepsi media dari Afrika. "Dialog tersebut dimaksudkan agar semua bisa saling belajar. Kalau memuat karikatur (nabi Muhammad) seperti di Denmark itu kira-kira melukai tidak perasaan bangsa lain," kata Presiden. Presiden menambahkan, setiap media dari berbagai latar belakang setidaknya harus mengetahui nilai, jati diri budaya bangsa lain sehingga tidak menyakiti peradaban pihak lain saat mengekspresikan hak dan kebebasan mereka. "Silakan kita merumuskan secara bersama-sama pemerintah untuk melakukan dialog antar media atau apapun bentuk dialog lainnya," kata Presiden. Dengan dukungan semua pihak, Presiden menyatakan harapannya agar Indonesia dapat menjadi sebuah negara yang modern, menjunjung tinggi nilai Islam, demokrasi dan modernitas. Presiden juga berharap agar para ulama Indonesia bisa menjalin hubungan komunikasi yang semakin kuat dengan ulama di luar negeri sebagai bagian dari dinamika global dan bisa menjadi model bagi negara lainnya dalam menjadi kerukunan beragama. Pertemuan yang oleh Presiden diistilahkan pertemuan serius tapi santai tersebut dipandu oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin dan diikuti Ketua PB NU Said Agil Siraj, Ketua Dewan Dakwah Indonesia Hussein Umar, Ketua MUI KH Amidhan. Sementara Presiden didampingi oleh Menteri Agama Maftuh Basyuni. Dalam dialog tersebut, Presiden juga menegaskan bahwa kasus karikatur Nabi Muhammad oleh sebuah koran Denmark tersebut bisa dijadikan pelajaran berharga bahwa kebebasan tersebut bukanlah sebuah kebebasan absolut dan bukan berarti kebebasan yang tanpa batas.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006