"Sampai saat ini belum ada warga Rusia dan Ukraina yang melapor karena masalah kesulitan yang juga di luar aturan keimigrasian. Misalnya, mau perpanjang izin tinggal tapi tidak ada uang," kata dia, saat dikonfirmasi di Denpasar, Minggu.
Baca juga: Polda Bali buru dua WNA yang terlibat kasus pengeroyokan di Kuta
Ia mengatakan untuk jumlah kedatangan WNA asal Ukraina juga tidak ada penambahan secara signifikan dan masih terbilang normal. Adapun rincian jumlah WNA Rusia maupun Ukraina di Bali, yaitu WN Rusia dengan Izin Tinggal Kunjungan (ITK) 29.756 orang, Izin Tinggal Terbatas (ITAS) 2.539 orang, Izin Tinggal Tetap (ITAP) 47 orang dengan jumlah keseluruhan 32.342 orang.
Baca juga: Kemenkumham Bali: Imigrasi bakal deportasi 4 WNA kasus pengeroyokan
Lalu WN Ukraina dengan ITK ada 5.482 orang, ITAS 473 orang dan ITAP 11 orang dengan jumlah keseluruhan 5.966 orang. "Jumlahnya masih normal-normal saja, ya (Pasca perang banyak ke Bali untuk pelarian) tidak ada itu. Pengawasan imigrasi yang kita lakukan melihat data mereka tidak ada penambahan, misalnya orang Ukraina langsung datang banyak-banyak ya enggak ada," kata dia.
Baca juga: Rudenim Denpasar tahan empat WNA pelaku pengeroyokan di Kuta-Bali
Baca juga: Rudenim Denpasar tahan empat WNA pelaku pengeroyokan di Kuta-Bali
Selain itu, kata Manihuruk, saat ini juga tidak ada WNA Ukraina di Bali yang melapor meminta bantuan keimigrasian untuk kembali ke negaranya. Sejak penerbangan Internasional dibuka semua proses keberangkatan maupun kedatangan berjalan normal.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022