Sejak debutnya pada tahun 2000, Asimo telah menjadi simbol dari perintis teknologi robot Jepang, menguasai kemampuan berlari, melompat dengan satu kaki, berbicara bahasa isyarat menggunakan lima jari dan menuangkan kopi ke dalam cangkir kertas dari sebuah tumbler.
Tapi Honda menghentikan semua pengembangan Asimo dalam beberapa tahun terakhir setelah upgrade terakhir pada tahun 2011 untuk memberikan kemampuan membuat keputusan otonom seperti menghindari menabrak seseorang saat berjalan.
Pada bulan September tahun lalu, pembuat mobil Jepang mengumumkan rencana untuk mengembangkan robot avatar, yang memungkinkan pengguna untuk mengoperasikannya secara virtual dari lokasi yang jauh.
Robot baru akan dilengkapi dengan tangan multi-jari dan fungsi remote control asli yang didukung AI, kata perusahaan itu.
Menjelang penampilan terakhir Asimo, para penggemar termasuk orang tua dengan anak-anak mengunjungi showroom Honda untuk bertemu dan berpamitan dengan robot berukuran anak-anak yang terlihat seperti mengenakan pakaian luar angkasa.
Honda mengatakan akan melanjutkan penjualan barang Asimo setelah robot pensiun, menjaga karakter tetap aktif. Asimo adalah singkatan dari Advanced Step in Innovative Mobility.
Asimo juga telah menunjukkan kemampuannya yang seperti manusia di luar negeri. Pada tahun 2002, tahun yang menandai peringatan 25 tahun pencatatan Honda di Bursa Efek New York, Asimo membunyikan bel pasar saham untuk membuka sesi perdagangan.
Pada tahun 2014, ketika Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengunjungi Jepang, robot berkaki dua itu menyapanya dalam bahasa Inggris dan memamerkan gerakan termasuk menendang bola dan melompat di Museum Nasional Sains dan Inovasi Baru di Tokyo.
Sejak saat itu, robot tersebut telah mendemonstrasikan kemampuannya yang mirip manusia di museum sains dan juga di showroom Honda. Demikian dikutip dari Kyodo, Minggu.
Baca juga: ASIMO terbaru mampu "berpikir" dan makin lincah
Baca juga: 53 mobil baru tampil di tokyo motor show
Baca juga: Robot Honda Asimo kini berusia 20 tahun
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022