"Alat alat deteksi dini tsunami itu sudah diuji coba," sebut Kepala Stasiun Geofisika Manado, Tony Agus Wijaya di Manado, Sabtu.
Dia mengatakan, uji coba sirine tersebut dilakukan setiap bulan di tanggal 26, pukul 10.00 wita untuk memastikan alat yang dipasang tersebut berfungsi baik.
Cara kerja alat ini, kata dia, ketika terjadi gempa yang berpotensi tsunami, maka BMKG menyampaikan informasi peringatan dini kepala pemerintah daerah atau instansi terkait lainnya seperti BPBD.
"Jadi yang akan memencet tombol sirine peringatan dini tsunami tersebut yaitu pemerintah daerah, " ujarnya.
Baca juga: BMKG pasang alat sistem peringatan dini tsunami di Manggarai Barat
Baca juga: Alat peringatan dini gempa-tsunami dipasang di Deliserdang-Sumut
Ketika masyarakat mendengarkan bunyi sirine tersebut, diharapkan langsung bergegas meninggalkan pesisir pantai dan mencari tempat aman.
Sirine ini, kata dia, akan menjadi bentuk peringatan bagi masyarakat untuk bersiaga sekaligus mengurangi dampak yang ditimbulkan ketika terjadi tsunami.
Dia menambahkan, sirine tersebut akan berbunyi ketika terjadi gempa berpotensi tsunami yang sumber gempanya berada di laut.
Syarat berikutnya adalah mekanisme terjadinya pergerakan gempa vertikal, magnitudo di atas 7,0 serta terjadi gempa dangkal di bawah 10 kilometer, jelasnya.
Baca juga: KKP kembangkan alat mitigasi tsunami berbiaya murah
Ketika masyarakat mendengarkan bunyi sirine tersebut, diharapkan langsung bergegas meninggalkan pesisir pantai dan mencari tempat aman.
Sirine ini, kata dia, akan menjadi bentuk peringatan bagi masyarakat untuk bersiaga sekaligus mengurangi dampak yang ditimbulkan ketika terjadi tsunami.
Dia menambahkan, sirine tersebut akan berbunyi ketika terjadi gempa berpotensi tsunami yang sumber gempanya berada di laut.
Syarat berikutnya adalah mekanisme terjadinya pergerakan gempa vertikal, magnitudo di atas 7,0 serta terjadi gempa dangkal di bawah 10 kilometer, jelasnya.
Baca juga: KKP kembangkan alat mitigasi tsunami berbiaya murah
Baca juga: BPPT luncurkan alat peringatan dini tsunami
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022