Jakarta (ANTARA News) - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) meneken perjanjian kerja bersama dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan produsen pesawat Airbus Military untuk mendukung upaya restrukturisasi perusahaan.
Direktur Utama PT DI Budi Santoso, Direktur Utama PT PPA Boyke Mukijat dan CEM Airbus Military Domingo Urena Raso menandatangani perjanjian kerja bersama tersebut di Jakarta, Rabu.
Budi mengatakan penandatanganan perjanjian tersebut merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama strategis antara ketiga perusahaan yang ditandatangani pada 6 Juli 2011.
"Ini adalah bagian dari upaya pembenahan berkesinambungan agar perusahaan ini bisa berubah menjadi perusahaan sehat yang mampu bersaing di Asia Pasifik maupun dunia," kata dia.
Perjanjian kerja bersama tersebut memungkinkan PT DI memperoleh dukungan pembiayaan dari PPA dan dukungan teknis dari Airbus Military dalam memroduksi dan memasarkan pesawat.
"Kerja bersama ini juga mencakup inisiatif konkret untuk mengidentifikasi apa saja yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan PT DI," kata Domingo.
Budi menambahkan, saat ini pihaknya mengembangkan produksi pesawat jenis C212, CN235, NC295 dan N219.
Sementara Boyke menjelaskan, PPA menyediakan bantuan paket modal yang diperlukan PT DI untuk beroperasi.
PPA, ia melanjutkan, juga akan mengawal proses restrukturisasi dan revitalisasi PT DI yang rencananya dilakukan dalam beberapa tahap.
Menurut Direktur Restrukturisasi dan Revitalisasi PT PPA Saiful H.Manan, pembenahan PT DI akan dilakukan dalam tiga tahap.
"Pada tahap `emergency` selama 2011-2012, kami menyediakan dana Rp675 miliar dolar AS dengan rencana pengembalian seiring turunnya penyertaan modal negara," kata dia.
Setelah tahapan darurat selesai, kata dia, akan dilanjutkan dengan stabilisasi pada 2012-2013.
"Harapannya selama tahapan ini ada penyertaan modal negara Rp2 triliun. Setelah stabilisasi selesai, tinggal dilakukan pengembangan," kata dia.
(ANT)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011